Bandung (ANTARA News) - PT Dirgantara Indonesia (PTDI) sukses melahirkan "Kendaraan Aksi Khusus" versi militer yang siap dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan militer dalam negeri, dan produk pertamanya itu dipakai Korps Pasukan Khas (Korps Paskhas) TNI AU. Kendaraan sejenis "Humvee" itu diperkenalkan di hadapan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Herman Prayitno di sela-sela HUT Korps Paskhas di Lapangan Udara Sulaiman Margahayu Kabupaten Bandung, Rabu. "Kendaraan ini belum ada namanya biar nanti Komandan Korps Paskhas memberi nama kendaraan ini. Kami sendiri menyebut `kendaraan aksi khusus`," kata Tim Produksi Kendaraan Taktis (Rantis) PTDI, Ujang Hasan Subekti. Mobil bertampang "sangar" produk pertama PTDI itu mendapat nomor register di lingkungan TNI-AU yakni 4020-10. Kendaraan versi ini asli rakitan PTDI dengan mesin Ford Ranger dan teknologi Mazda. PTDI sudah mendapat lisensi dari kedua pabrikan otomotif itu. Riset dan pengembangan tipe kendaraan itu, menurut Ujang, sudah dilakukan cukup lama untuk menyesuaikan dengan standard militer. Kendaraan itu benar-benar dirakit sebagai kendaraan tempur. Tampilannya semakin perkasa dengan senjata utama senapan mesin GRMG yang disimpan di bagian atap kendaraan, serta senjata Minimi kaliber 5,56 mm yang menyembul keluar dari kabin depan yang tidak dipasangi kaca. Gerakan mobil anyar itu dipastikan tetap lincah, baik di jalan raya maupun di medan yang terjal sekalipun. Empat buah ban ukuran besar melekat di dua as dengan ketinggian jarak lantai kabin ke tanah sekitar 90 centimeter. "Bila tertembak, bagian ban itu masih tetap berdiri dan berfungsi maksimal karena dilengkapi dengan lapisan besi yang dipasang melingkar pada bagian ban," katanya. Kendaraan tempur PTDI itu didesain untuk kapasitas empat orang prajurit dengan jok yang terbuat dari fibre glass yang dicat khas warna loreng TNI. Ujang menyebutkan, kendaraan itu mempunyai ketahanan perjalanan hingga 600 kilometer. Berbeda dengan kendaraan biasanya, sasis kendaraan aksi khusus itu dibangun dengan besi-besi pipa berkualitas sesuai dengan standard dan spesifikasi kendaraan versi militer. Uniknya, pengerjaan kendaraan khusus itu dilakukan dalam tempo cepat oleh tim dari PTDI itu, yakni 15 hari kerja, namun riset dan uji kelayakan kendaraan itu sudah dilakukan sejak lama oleh tim dari PTDI. "Mobil ini selesai dirakit Selasa (23/10) pagi, sore gladi bersih dan pagi ini ikut upacara," kata Ujang. Kehadiran kendaraan produk perusahaan dirgantara nasional itu menarik perhatian. Selain mendapat apresiasi dari Kasau, Dan Korps Paskhas Marsekal Pertama TNI I Putu Sulatra dan jajaran Korps Paskhas, juga mendapat apresiasi dari jajaran Kepolisian. "Bila kendaraan produksi dalam negeri handal dan bisa memenuhi spesifikasi dan kebutuhan operasi TNI-AU, tentu kita prioritaskan untuk dipergunakan," kata Kasau. Selain untuk kendaraan tempur, kendaraan aksi khusus produk PTDI itu juga bisa digunakan untuk kendaraan Inspektur Upacara (untuk inspeksi barisan) atau kebutuhan lainnya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007