Semarang (ANTARA News) - Jaksa Agung, Hendarman Supandji, Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, Taufiq Effendy, Gubernur Lemhannas, dan Muladi akan main ketoprak bersama 24 profesor Universitas Diponegoro Semarang, 27 Oktober 2007. Pergelaran ketoprak berlabel "de Profesor" dengan lakon "Berdirinya Kerajaan Majapahit" itu, kata Rektor Undip, Prof Susilo Wibowo, Rabu, juga bakal menampilkan sejumlah tokoh, seperti Dirut BNI, Sigit Pramono, Dirut BRI, Bambang Soepeno, mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, Prof Eko Budihardjo, dan lainnya. Semula guru besar Undip yang berminat menjadi pemain ketoprak yang diselenggarakan untuk memeriahkan Dies Natalis ke-50 Undip itu sebenarnya 60 profesor, namun setelah mengikuti audisi, ternyata banyak yang tidak kuat sehingga satu per satu menarik diri dan tersisa 24 profesor saja. Ia menambahkan, untuk adegan berat, seperti berguling-guling, peran ini tetap diserahkan pada pemain profesional namun peran yang lebih banyak menampilkan dialog, tetap dipegang profesor, dosen, dan para staf Undip. Total pemain yang terlibat dalam pergelaran 97 orang termasuk pelawak Eko DJ dan Yati Pesek serta pemain dari Ngesti Pandowo. Susilo mengisahkan, Hendarman Supandji yang dalam tugas keseharian terkesan amat serius, ternyata merupakan sosok yang humoris bahkan sangat lucu. Kejenakaan Jaksa Agung lulusan FH Undip itu terlihat dari lontaran kata yang terselip dalam dialog ketoprak. "Beliau juga piawai memancing pemeran lain untuk melucu. Tetapi saya lupa, Pak Hendarman memerankan tokoh apa. Kalau Pak Muladi memerankan Lembu Sura dan saya jadi Raden Wijaya," kata Guru Besar Andrologi, FK Undip itu. Ketoprak yang disutradari Wiyanto dari Ngesti Pandowo ini akan dipentaskan dalam malam reuni alumni Undip di Gedung Prof Soedharto, kampus Undip Tembalang. Selain menggelar ketoprak, peringatan Dies Natalis ke-50 Undip ini juga dipentaskan wayang kulit tujuh dalang di depan gerbang kampus Pleburan. Salah seorang dalangnya Bupati Wonogiri, Begug Purnomosidi.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007