Samarinda (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor memgharapkan investor asing yang akan menjalankan bisnis di wilayah setempat tetap memprioritaskan penyerapan tenaga kerja lokal sebagai karyawan.

Menurut Isran kepada awak media di Samarinda, Sabtu bahwa persyaratan tersebut sangat mutlak dipenuhi oleh sejumlah perusahaan asing yang berniat mengembangkan usahanya di Kaltim.

Termasuk, lanjut Isran, Hongshi Holding, yakni perusahaan dari Provinsi Zhejiang, China, yang berniat mengelola kawasan karst di Sekerat, Kecamatan Bengalon untuk industri semen.

"Kami akan mengusulkan beberapa syarat. Antara lain jika investasi tersebut berjalan, maka perusahaan mesti memprioritaskan penyerapan tenaga kerja lokal sebagai karyawan," kata Isran.

Ia mengatakan pihaknya akan menyempurnakan rancangan kerja sama dengan Perusahaan asal Negeri Tirai Bambu tersebut berdasarkan aturan (regulasi yang berlaku).

Bupati Kuai Timur Ismunandar menambahkan pihak perusahaan bisa melakukan pembinaan dan pelatihan bagi putra putri di Kutim untuk transfer teknologi.

Sementara Wagub Kaltim Hadi Mulyadi lebih menekankan agar pihak perusahaan, apabila sudah beroperasi bisa berkomitmen memberikan Corporate Social Responsibility (CSR) kepada daerah. Serta mengedepankan upaya pelestarian lingkungan.

"(Hongshi Holding) Pasti akan mengikuti aturan yang berlaku di Indonesia. Mengutamakan tenaga kerja lokal yang akan dilatih sebagai ahli teknisi hingga ke manajemen. CSR juga pasti ada," jawab Deputy Director Hongshi Holding Xu Xing dalam bahasa mandarin yang di alihkan kedalam bahasa Indonesia.

Menurut informasi dalam rapat, lahan yang akan dikembangkan untuk industri semen tahap awal seluas 100 hektare (ha). Ke depan bisa dikembangkan hingga 300 ha atau lebih.

Selain kawasan tertutup untuk operasional perusahaan, juga ada kawasan perumahan, hingga ruang terbuka hijau. Demi menjaga kelestarian kawasan bentang karst tersebut.

Pewarta: Arumanto
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019