Surabaya (ANTARA News) - Pemprop Jatim menjamin tidak ada pengungsi Gunung Kelud yang kelaparan di tempat pengungsian. Pasalnya, semua perlengkapan bahan makanan yang disediakan oleh Pemprop melalui Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satkorlak PB) sudah lengkap. Kepala Dinas Sosial Jatim, Drs Fahrur Rozi Syata MSi, saat rapat Antisipasi Letusan Gunung Kelud di Kantor Satkorlak PB Jatim di Jl A Yani Surabaya, Kamis, menyatakan, "Tidak akan ada pengungsi yang kelaparan. Mereka di sana dikasih makan koq,". Menanggapi soal pengungsi yang kembali ke rumah, karena mengaku di pengungsian tidak mendapat jatah makan. ia berdalih, bukan karena mereka tidak diberi jatah makan, melainkan ada faktor lain --belum siap--. Perbedaan jadwal makan pengungsi dengan yang diberikan dapur umum juga bisa menjadi pemicu. "Bisa jadi, karena pengungsi pagi-pagi sekali sudah makan dan di pengungsian agak siang," kata Rozi berkilah. Selain itu, hewan ternak dan barang berharga lain yang masih ditinggal menjadi faktor masyarakat kembali ke rumah dari pengungsian. Biasanya masyarakat ini masih enggan meninggalkan hewan ternaknya meskipun sudah ada peringatan dari petugas di lapangan. Semua bahan makanan sudah disiapkan Pemprop Jatim, termasuk beras sebanyak 100 ton untuk tiap kabupaten (Kediri dan Blitar). Dapur umum dan tenaga masak juga siap, jadi tidak ada alasan untuk tidak melayani pengungsi dengan baik. Ia juga minta, agar pengungsi tetap berada di tempat pengungsian. Kerena sesuai Instruksi Presiden RI melalui Kapolda Jatim, daerah radius lima km dari pusat letusan Gunung Kelud harus steril dari warga, dan di daerah tersebut harus dijaga. Selain itu, di daerah tersebut wajib memakai masker. Menanggapi hal ini, Rozi tidak terlau ambil pusing. Karena di daerah sekitar letusan sudah ada petugas yang berjaga, sehingga bisa antisipasi dengan meminta masyarakat untuk kembali ke tempat pengungsian. "Petugas akan melarang mereka untuk kembali ke rumah, karena radius lima km dari pusat letusan Gunung Kelud sangat berbahaya," katanya menegaskan. Sebelumnya, Satkorlak PB telah menyediakan 200 kantong mayat sebagai antisipasi letusan Gunung Kelud. Karena sejak meletus tahun 1311 sampai 1990 gunung tersebut telah meletus 30 kali dan memakan banyak korban jiwa.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007