Palu (ANTARA News) - Meski Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) belum mencalonkan diri dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009, namun Partai Demokrat tetap mencalonkan Presiden RI tersebut dalam pilpres mendatang. "Dalam mendukung pencalonan SBY tersebut, kita harus sudah melakukan konsolidasi partai pada akhir 2007 ini," kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Hadi Utomo, di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), Selasa. Hadi Utomo yang datang ke Palu bersama rombongan Wakil Presiden (Wapres), M. Jusuf Kalla, mengatakan bahwa SBY selaku Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat merupakan sosok yang tidak cepat "panas" dalam menanggapi pencalonan presiden oleh beberapa tokoh yang dianggapnya terlalu dini. "Partai Demokrat tetap santun dalam menghadapi gejolak politik, seperti saat ini, apalagi SBY saat ini sedang menjabat presiden," kata Hadi Utomo yang didampingi Wakil Ketua Partai Demokrat, Jafar Hafsaf, serta Ketua Partai Demokrat Sulteng, Ahmad Yahya. Dalam tatap muka dengan kader Partai Demokrat se-Sulteng itu, dia mengatakan, target perolehan suara dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2009 adalah sebesar 15 persen, sehingga SBY bisa duduk kembali untuk memimpin Indonesia untuk yang kedua kalinya. Oleh karena itu, semua ujung tombak Partai Demokrat yang ada di setiap Rukun Tetangga (RT)/Rukun Warga (RW) harus sudah siap pada akhir 2007, karena 2008 merupakan tahun kerja keras bagi partai yang berwarna dasar biru itu. Namun demikian, Hadi Utomo --yang merupakan adik ipar SBY-- mengakui bahwa dalam satu jajak pendapat beberapa waktu lalu Partai Demokrat menempati urutan ketiga dengan hasil 14,7 persen. Sedangkan, urutan pertama dan kedua ditempati oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pimpinan Megawati Soekarnoputri dan Partai Golongan Karya (Golkar) pimpinan M. Jusuf Kalla, masing-masing dengan hasil 19,4 persen dan 17,6 persen. Namun, katanya, hasil jajak pendapat (polling) tersebut bukanlah sesuatu yang final. "Dalam setiap polling pasti ada tingkat kesalahan sekitar tiga persen, sehingga peringkat Partai Demokrat bisa saja naik," kata pria yang juga anggota DPR/MPR 2004-2009 itu. Mengenai hubungannya dengan Partai Golkar, Hadi Utomo mengatakan, kedua partai memiliki hubungan yang sangat akrab. "Bahkan, saya dengan Jusuf Kalla saling mengingatkan, jika ada kader dari kedua partai yang terlalu vokal, kami tidak segan-segan untuk saling menegur dengan cara yang baik," katanya. Dalam kunjungan yang berlangsung sekitar 30 menit di markas Partai Demokrat Sulteng di Jalan Juanda itu, Hadi Utomo mengatakan, persaingan antar-partai selama Pemilu merupakan sesuatu yang wajar karena itu adalah dinamika politik. "Yang penting tujuan partai tersebut tetap satu, yaitu menyejahterakan rakyat melalui pembangunan," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007