Gorontalo (ANTARA) - Perum Bulog akan membeli jagung dari petani di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, sebagai upaya menstabilkan harga komoditas tersebut..

"Ini adalah langkah intervensi untuk menstabilkan harga jagung di daerah itu," ujar Kepala Bulog Subdivre Gorontalo, Munafri Syamsuddin di Gorontalo, Jumat.

Ia menjelaskan, Bulog akan melakukan pembelian dengan harga tidak melewati Rp3.150 per kilogram untuk jagung dengan kadar air 17 persen.

Ia mengatakan, Bulog sudah melakukan pertemuan dengan Wakil Ketua DPRD setempat, Lukman Botutihe, yang pernah meminta Bulog untuk mengintervensi harga jagung karena anjlok.

Munarfi mengatakan, Bulog siap menyerap jagung seluruh petani di Provinsi Gorontalo, termasuk dari Gorontalo Utara meskipun selama ini pihaknya hanya mengurusi beras.

Harga pembelian jagung dipatok tidak melebihi Rp3.150 per kilogram karena ada pembatasan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk kadar air 17 persen.
"Jadi harga jagung yang dibeli Bulog hanya sampai segitu, tidak boleh lebih," ujarnya.

Dalam kurun waktu dua tahun ini kata ia, pihak Bulog diberi tugas menyerap jagung sehingga langkah itu akan semakin dioptimalkan.

Menurut dia, upaya penyerapan jagung Gorontalo masih terkendala minimnya sarana dan prasarana, khususnya gudang sebab selama ini hanya didominasi gudang beras, serta pemberlakuan sistem pembelian untuk langsung dijual akibat belum ada sarana tersebut. Tahun ini, Bulog menganggarkan pembelian jagung sekitar 100 ton.

Pewarta: Susanti Sako
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019