Jakarta (ANTARA) - Wuling Motors yang secara bertahap mulai dilirik konsumen di Indonesia sejak mengenalkan produk pertamanya pada 2017, menyatakan belum menentukan rencana ekspor karena masih fokus menggarap pasar domestik.

Pabrikan yang menelurkan empat model di Indonesia hanya dalam waktu kurang dari dua tahun itu juga masih memantau perkembangan regulasi mobil listrik di Tanah Air, sebelum memutuskan model apa yang akan dipasarkan.

Brand Manager Wuling Motors, Dian Asmahani, memastikan bahwa ekspor sudah menjadi rencana jangka panjang Wuling di Indonesia.

"Kalau ngomong tujuan jangka panjang pasti maunya ekspor ya," kata Dian, di sela-sela test drive Wuling Almaz, Kamis (7/3).

"Tapi butuh waktu, produk apa yang mau diekspor dan negara mana tujuan ekspor. Butuh riset lebih dalam lagi. Kami on progress tapi untuk saat ini kami masih fokus Indonesia," terang Dian.

Ketika ditanya mengenai peluang mengekspor kendaraan ke Australia, Dian hanya menjawab "kami belum bisa sebutkan negara, masih diobservasi."

Mobil Listrik

Wuling pernah memamerkan mobil listrik E100 pada pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018. Namun model itu hanya pemanis pameran karena Wuling belum memutuskan model yang akan dijual ketika Indonesia sudah memiliki regulasi mobil listrik.

Dian mengatakan, Wuling Indonesia masih menunggu peraturan presiden tentang kendaraan listrik itu disahkan, kemudian akan mempelajari model-model yang sekira pas untuk pasar Indonesia.

"Regulasinya belum ada. Kalau sudah ada, kami akan memikirkan langkahnya seperti apa," kata Dian.

Dian mengatakan, Wuling perlu mempelajari regulasi kendaraan listrik, kendati ia memastikan bahwa perusahaan asal China itu memiliki beberapa model mobil listrik.

"Intinya kami siap dari sisi kemampuan karena di China untuk model E100 dan E200 sudah diproduksi massal dan dijual umum," katanya.



Baca juga: Banyak pesanan, inden Wuling Almaz diklaim cuma sebulan

Baca juga: Alasan Wuling ikut bermain di segmen SUV

Baca juga: Menjajal SUV Wuling Almaz di habitat yang sesungguhnya
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019