Jakarta (ANTARA News) - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyatakan belum berniat untuk bergabung dalam liga nasional yang merupakan koalisi dari empat partai yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Golkar, PPP, dan Partai Amanat Nasional (PAN) untuk mengantisipasi pemilihan umum dan pemilihan presiden tahun 2009. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PPP, Irgan Chairul Mahfiz, di Jakarta, Selasa, menanggapi pernyataan yang disampaikan Dewan Pertimbangan PDI-P, Taufik Kiemas tentang rencana deklarasi liga nasional pada April 2008. "Konsentrasi kita saat ini yaitu pembenahan internal partai untuk pemilu 2009 sehingga dapat memenuhi target 15 persen. Setelah itu tercapai maka kita akan putuskan apakah akan bergabung dengan liga maupun koalisi, atau tidak," katanya. Irgan mengatakan komunikasi PPP dengan partai lain terus berjalan, termasuk dengan PDIP. Namun, tambah dia, belum terpikir untuk sepakat melakukan konsolidasi maupun bergabung dalam liga nasional. "Kita tetap komunikasi, silaturahmi, bertemu pikiran, tetapi belum ada kesepakatan untuk bergabung. Belum ada komitmen dan perjanjian. Kita belum berpikir untuk melakukan aliansi atau bergabung dengan liga," kata Irgan Menurut Irgan pembicaraan mengenai liga nasional terlalu dini dilakukan. Ia mengatakan saat ini yang terpenting adalah membangun partai dan melaksanakan amanat masyarakat. "Masih banyak masalah yang dihadapi rakyat, misalnya saja kebakaran, gempa, dan tanah longsor. Itu lebih penting. Dan menurut saya tentang liga nasional kurang efektif dibicarakan saat ini," ujarnya. Sebelumnya, Dewan Pertimbangan Partai PDI-P, Taufik Kiemas mengatakan untuk mengantisipasi pemilihan umum dan pemilihan presiden tahun 2009, akan dideklarasikan liga nasional yang merupakan koalisi dari empat partai yaitu PDI-P, Golkar, PPP, dan PAN, pada April 2008. Menurut dia, pilihan untuk melakukan koalisi tersebut karena adanya pertimbangan kepentingan bersama. Selain itu ia menilai keempat partai tersebut memiliki ideologi yang sama yaitu Pancasila. "PPP meski Islam kan dilihat dari sejarahnya, dia kan tidak mengusung untuk menjadikan Indonesia negara Islam," katanya. Ia menambahkan dalam liga nasional tersebut pemilik suara terbanyak akan menjadi partai yang mengusulkan calon presiden. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007