Makassar (ANTARA News) - Situasi di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, sudah kondusif setelah pertemuan antara pihak kepolisian dengan TNI Angkatan Darat setempat pasca-bentrokan antara anggota TNI dan Polri di daerah itu. "Kapolwil Bone, Pomdam, Propam Polda dan Dandim Bantaeng sudah bertemu untuk menyelesaikan perselisihan tersebut dengan melibatkan beberapa anggota baik dari TNI AD maupun polisi," kata Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) VII/Wirabuana, Mayor Inf. Rustam Effendi, yang dihubungi melalui telepon di Makassar, Selasa. Rustam menyebutkan bahwa Pangdam VII/Wirabuana, Mayjen TNI Arief Budi Sampurno, telah memerintahkan Detasemen Polisi Militer Komando Daerah Militer (Den Pomdam) untuk mengusut anggota TNI yang terlibat bentrokan itu. "Salah-benar anggota TNI, mereka tetap harus diproses secara hukum," kata Rustam, mengutip kalimat Pangdam. Ia mengatakan, hingga saat ini Den Pomdam masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi untuk mengungkap siapa pelaku utama dan pemicu kejadian itu. Rustam juga membantah ada pengiriman pasukan TNI ke Bantaeng terkait insiden tersebut. "Tidak ada itu," katanya. Ia mengemukakan, pengerahan pasukan hanya untuk mengamankan kunjungan Wakil Presiden (Wapres), M. Jusuf Kalla, di Makassar sejak Minggu sampai Selasa pagi. Secara terpisah, Pangdam VII/Wirabuana, Mayjen TNI Arief Budi Sampurno, melalui pesan singkatnya (SMS) menyebutkan bahwa masalah yang terjadi antara anggota TNI dan Polri di Bantaeng sudah selesai. "Kita ambil positifnya saja, karena dengan adanya kasus tersebut, masing-masing dapat lebih mawas diri. Tidak mudah memimpin anggota yang masih muda-muda yang pada umumnya masih suka menonjolkan kehebatannya masing-masing," katanya. Ia mengemukakan, "Barangkali perlu ada wadah khusus untuk menyalurkan keinginan mereka untuk berkelahi, misalnya diadakan pertandingan adu jotos antara anggota TNI dan anggota Polri seminggu sekali sehingga masing-masing bisa melampiaskan amarahnya di situ. Pangdam Wirabuana menambahkan, sangat prihatin dengan kejadian itu. Bentrokan yang terjadi antara anggota TNI dan Polri di Bantaeng pada hari Minggu dinihari (14/10) mengakibatkan dua anggota TNI dan seorang anggota Polri luka-luka. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007