Jakarta (ANTARA News) - Produsen merek mobil premium milik Volkswagen, Audi berencana untuk memangkas satu lapisan manajemen atau kurang lebih sekitar 10 persen dari posisi eksekutif dalam upaya penghematan biaya, kata kepala eksekutif unit itu kepada harian Handelsblatt.

"Satu hal yang jelas, basis biaya kami terlalu tinggi," kata CEO Audi, Bram Schot, dikutip dari Reuters, Kamis.

Dia menegaskan kembali target untuk penghematan biaya total 15 miliar euro atau 17 miliar dolar Amerika Serikat AS (setara dengan Rp239 triliun)  hingga tahun 2022.

Audi mengatakan pada Desember akan menginvestasikan 14 miliar euro hingga 2023 dalam mobilitas listrik, digitalisasi, dan kendaraan otonom.

Divisi ini berisiko kehilangan posisinya sebagai pusat pengembangan terkemuka VW, karena induknya mengeksplorasi aliansi teknologi potensial dengan Ford dan pesaing lainnya.

Audi ingin mengurangi jumlah jenis mesin hingga sepertiga serta berencana menghilangkan shift malam di pabrik Ingolstadt.


Baca juga: China tarik Audi A6 Hybrid karena masalah "heater"

Baca juga: Pekerja Audi di Hongaria mogok kerja meminta kesenjangan upah

Baca juga: Rolls-Royce perluas showroom di Korea Selatan
Penerjemah: Chairul Rohman
Copyright © ANTARA 2019