Jakarta (ANTARA News) - Komite eksternal yang ditugaskan oleh Nissan Motor Co untuk membantu meningkatkan tata kelola perusahaan di perusahaan Jepang itu menentang gagasan ketua Renault yang ditunjuk untuk memimpin dewan Nissan, dua orang yang akrab dengan masalah tersebut mengatakan.

Ketika Nissan dan Renault berusaha untuk memperbaiki aliansi 20-tahun mereka pasca penangkapan mantan pimpinannya Carlos Ghosn, pemilihan penggantinya di perusahaan Jepang tetap menjadi masalah sensitif, dan pertimbangan terakhir kemungkinan akan meningkatkan ketegangan di antara mereka.

"Opsi ini tidak akan disambut baik," salah satu sumber mengatakan kepada Reuters, sementara sumber lain yang akrab dengan masalah ini mengatakan bahwa langkah seperti itu "dapat menciptakan konflik kepentingan" karena satu orang akan mengawasi Nissan dan Renault.

Mereka menolak disebutkan namanya karena diskusi bersifat pribadi dan komite belum mencapai keputusan mengenai rekomendasinya.

Komite, yang akan membuat rekomendasi bulan depan tentang tata kelola perusahaan termasuk prosedur untuk penunjukan eksekutif dan kompensasi, juga mempertimbangkan alternatif lain, kata sumber-sumber tersebut.

Hal tersebut termasuk menunjuk ketua eksternal dan membatasi tanggung jawab ketua sebagian besar pada peran penghubung dengan anggota aliansi lainnya.

Komite juga mengawasi pembentukan kelompok anggota internal dan eksternal yang akan mencalonkan ketua, mengaudit proses dan menentukan berapa banyak anggota dewan dibayar, kata orang-orang.

Nissan telah bersumpah untuk melepaskan diri dari struktur eksekutifnya saat ini, warisan Ghosn yang merangkap sebagai ketua Renault, Nissan dan mitra Mitsubishi Motors, dan CEO Renault.

Upaya semacam itu dapat memicu kekhawatiran pada Renault dan khususnya pemerintah Prancis, pemegang saham terbesar Renault yang mengatakan bahwa mereka ingin melihat kepemimpinan Renault dan Nissan dipegang oleh orang yang sama.

Selama kunjungan ke Jepang minggu lalu, Ketua Renault yang baru diangkat Jean-Dominique Senard mengatakan kepada wartawan bahwa bukan saatnya untuk membahas apakah ia juga akan mengambil alih sebagai ketua Nissan. Dia diperkirakan akan ditunjuk menjadi dewan Nissan, mengingat 43 persen kepemilikan Renault atas Nissan.

Nissan mengatakan tidak dalam posisi untuk mengomentari musyawarah komite yang sedang berlangsung.

"Panitia independen dari Nissan," kata juru bicara Nissan.

Baca juga: Setelah kasus Ghosn, ketua dewan Nissan di luar jajaran direksi

Baca juga: Laba bersih Nissan merosot sejak Ghosn ditahan

Baca juga: Ketua tim pengacara Carlos Ghosn mundur

 
Penerjemah: Chairul Rohman
Copyright © ANTARA 2019