Kuala Lumpur (ANTARA News) - Muslianah Nurdin, istri atase pendidikan KBRI Kuala Lumpur, Sabtu (6/10), sempat ditahan oleh kelompok Rela Malaysia (Rela) yang melakukan operasi di Masjid Jamiek, Kuala Lumpur, walaupun ia menunjukkan identitas diri berupa kartu diplomatik. "Istri saya sudah menunjukkan kartu identitas sebagai keluarga diplomat. Kartu itu dikeluarkan oleh Imigrasi Malaysia tapi anggota Rela tidak percaya dan mengatakan kartu itu palsu," kata Atase Pendidikan KBRI Imran Hanafi di Kuala Lumpur, Senin. Istri Imran Hanafi Sabtu sore itu sedang berbelanja di kawasan Masjid Jamiek, Kuala Lumpur. Tiba-tiba ia didatangi anggota Rela yang menanyakan identitas dirinya. Rela adalah kelompok relawan rakyat di Malaysia yang sering merazia warga negara asing di negara tersebut. "Istri saya terus terang panik dan cemas karena kartu pengenal diplomat yang dimilikinya tidak diakui lalu apalagi yang bisa dipercayai," kata Imran Hanafi. Muslinah kemudian menelpon keluarga di rumah untuk membawakan paspor diplomatnya. Setelah itu, Rela mengijinkannya pulang. "Pada saat itu, saya sedang berada di Sabah," kata Imran. Kuasa Usaha Ad-Interim KBRI Kuala Lumpur AM Fachir sangat menyesalkan kejadian ini. "Kejadian seperti ini selalu terulang dan kali ini yang kena adalah keluarga dari staf KBRI," katanya. AM Fachir mengatakan, akan mengirim surat protes kepada Kementerian Luar Negeri Malaysia dan Kementerian Dalam Negeri Malaysia atas insiden ini. "Kami mengimbau warga Indonesia yang akan berkunjung ke Malaysia agar hati-hati," katanya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007