Jakarta (ANTARA News) - Tiga staf Sekretariat Jenderal Komisi Yudisial (KY), Jumat, bungkam setelah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait pengadaan lahan untuk gedung KY. Ketiga staf tersebut adalah M Hasyim, Edi Mulyono, dan Roedjito. Setelah diperiksa, Hasyim tidak mau berkomentar sedikit pun soal materi pemeriksaan. Dia juga membantah dirinya diperiksa terkait pengadaan lahan. Menurut Hasyim, dirinya bertemu KPK terkait nota kesepahaman antara KY dan KPK. Sementara itu, Edi Mulyono sama sekali tidak berkomentar mengenai pemeriksaan yang dijalaninya. Sedangkan Roedjito adalah staf KY yang paling terakhir keluar dari ruang pemeriksaan KPK. Pria berkacamata ini juga tidak berkomentar banyak soal pemeriksaan. Roedjito hanya mengatakan, dirinya telah menjawab sejumlah pertanyaan dari penyidik. "Ada sekitar 13 pertanyaan," kata Roedjito singkat tanpa merinci substansi pertanyaan penyidik. KPK mulai memanggil dan memeriksa beberapa orang setelah menetapkan Irawady Joenoes sebagai tersangka kasus suap pengadaan lahan untuk gedung KY. Irawady Joenoes tertangkap tangan oleh penyidik KPK karena menerima uang Rp600 juta dan 30 ribu dolar AS dalam pengadaan lahan untuk Gedung KY. Wakil Ketua KPK Bidang Penindakan, Tumpak Hatorangan Panggabean mengatakan KPK selama lebih dari dua bulan telah menyelidiki adanya dugaan suap dalam kasus pengadaan tanah untuk Gedung KY. Penyidik KPK, tutur Tumpak, melakukan penangkapan terhadap Irawady dan Freddy Santoso di sebuah rumah milik saudara ipar Irawady di kawasan Panglima Polim, Jakarta Selatan. Dari dalam tas milik Irawady, penyidik KPK menemukan uang Rp600 juta, sedangkan di kantong pakaiannya, penyidik menemukan uang 30 ribu dolar AS.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007