Jakarta, (ANTARA News) - Komisi I DPR RI secara khusus mendorong Kedutaan Besar RI di Amman, Yordania, untuk terus menyuarakan dukungan bagi perjuangan rakyat Palestina meraih kemerdekaan.

Hal tersebut disampaikan delegasi Komisi I DPR RI yang melakukan kunjungan kerja ke Yordania selama dua hari, 7-8 Februari 2019, yang dipimpin Ketua Komisi I Abdul Kharis Almashari, seperti dikutip dari keterangan tertulis KBRI Amman yang diterima di Jakarta, Senin.

Terkait pesan tersebut, Dubes RI untuk Yordania dan Palestina Andy Rachmianto menegaskan bahwa dukungan Indonesia terhadap Palestina tidak akan pernah surut, bahkan akan terus menguat, khususnya di forum PBB, sejak  Indonesia menjadi anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020.

Topik Palestina dibahas dalam Rapat Dengar Pendapat antara delegasi Komisi I dan Dubes RI beserta jajaran KBRI Amman, yang juga memaparkan perkembangan serta capaian dalam hubungan bilateral RI-Yordania dan Palestina di berbagai bidang, termasuk peluang dan tantangan dalam meningkatkan hubungan kerja sama di masa mendatang.

RDP juga membahas sejumlah isu terkini, antara lain dinamika situasi keamanan Timur Tengah, dukungan terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina, penguatan diplomasi ekonomi dan pariwisata, serta isu perlindungan dan pelayanan terhadap WNI di Yordania.

“Mempertimbangkan lokasi strategis dan kondisi keamanan yang stabil, kiranya Yordania dapat menjadi pintu masuk bagi barang-barang Indonesia di kawasan Timur Tengah,” kata anggota Komisi I Evita Nursanty.

Pada 2018, nilai perdagangan RI-Yordania tercatat lebih dari 282 juta dolar AS, atau meningkat sekitar 5% dibandingkan tahun sebelumnya.

“Dengan kecenderungan positif tersebut, perlu diambil langkah-langkah untuk mengembalikan nilai perdagangan kedua negara yang sempat mencapai 500 juta dolar AS sebelum terjadinya konflik di Suriah pada 2012, antara lain melalui pemberlakuan 'Preferential Tariff Agreement' (PTA),” ujar Dubes Andy.

Dalam kunjungan kerja tersebut, delegasi DPR RI juga melakukan pertemuan dengan Ketua dan Anggota Komisi Luar Negeri Parlemen Yordania (Majlis Nuwab), yang membahas sejumlah topik, antara lain konflik Israel-Palestina, perlindungan migran, serta pembebasan visa bagi wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Yordania.

Delegasi tersebut juga mengunjungi “griya singgah” penampungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan bertatap muka dengan sekitar 25 pekerja migran yang tengah menunggu proses penyelesaian kasus serta pemulangan ke Indonesia. Pada acara itu Komisi I DPR RI menyampaikan harapan agar seluruh penghuni tempat penampungan dapat segera pulang ke Indonesia  setelah pemberlakuan Undang-Undang Pengampunan (amnesty) oleh Yordania baru-baru ini.

Dubes Andy mengatakan bahwa dengan disahkannya undang-undang itu, sekitar 80 persen penghuni shelter diharapkan memperoleh pemutihan dan dapat segera dipulangkan ke tanah air. Ketua  Komisi I mengapresiasi peran KBRI Amman sebagai perwakilan citizen service dalam melindungi dan membantu pemulangan pelerja migran bermasalah di Yordania.

Kunjungan kerja di Amman juga dimanfaatkan delegasi untuk bertemu dan berdialog secara khusus dengan Konsul Kehormatan RI untuk Palestina Maha Shouseh. Pada kesempatan itu, para wakil rakyat yang membidangi masalah luar negeri dan pertahanan itu memperoleh informasi terkait situasi terkini di wilayah Palestina, khususnya pascakeputusan Amerika Serikat mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan kedutaan besar dari Tel-Aviv ke Yerusalem.


Baca juga: Kontraktor Indonesia berpeluang ikut rekonstruksi Irak-Suriah pascaperang

Baca juga: TKW hilang kontak 12 tahun akhirnya ditemukan KBRI Yordania

Baca juga: Produk kerajinan ramaikan bazaar di Kedutaan Besar Indonesia di Amman


 

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Azizah Fitriyanti
Copyright © ANTARA 2019