Jakarta (ANTARA News) - Mengemudi sambil merokok dengan kondisi AC menyala serta kaca mobil yang terbuka sebagian, ternyata tidak sepenuhnya dapat merusak AC kendaraaan, namun dipastikan membuat kinerja sistem pendingin menjadi tidak optimal dan ruang kabin menjadi bau.

Kelvin Ong dari bengkel servis AC Rotary Bintaro mengatakan perilaku merokok sambil membuka kaca mobil membuat kinerja AC terbebani, karena kompresor akan terus bekerja untuk mencapai titik suhu yang sesuai.

"AC tidak akan optimal, itu yang pertama. Karena kompresor tidak akan cut-off. Kompresor bisa cut-off kalau suhunya sudah tercapai," kata Kelvin Ong saat pembukaan gerai Rotary Bintaro di Bekasi, Jumat.

"Cut off" merupakan proses saat kompresor beristirahat sejenak, setelah suhu di dalam kabin mobil sudah sesuai.

Baca juga: Hemat waktu servis AC mobil dengan teknologi flushing dan endoskopi

Selain AC mobil bekerja lebih berat, merokok dan membuka kaca mobil juga memungkinkan debu masuk ke sistem pendingin.

"Kalau udara yang dihirup panas terus, dia akan bekerja lebih berat. Kedua, kotoran atau debu akan masuk ke sistem AC, membuat evaporator menjadi bau, berjamur," kata dia.

Ia mengatakan, untuk menghilangkan aroma rokok di dalam kabin mobil tidak hanya dengan cara membersihkan AC, tapi segenap bagian interior juga turut dibersihkan.

"Sebaiknya jangan makan dan merokok di dalam mobil karena aroma tidak hanya terserap ke AC, tapi bisa ke karpet, jok dan plafon," katanya.

"Bisa diminimalisir dengan filter, namun tetap membutuhkan fogging. Jadinya maintenance akan memakan dana yang banyak," tutup dia.

Baca juga: Membuka kaca mobil sebelum hidupkan AC, mitos atau fakta?

Baca juga: Udara AC Mobil Belum Tentu Sehat
Pewarta:
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2019