Bologna, Italia (ANTARA News) - Tim Mission Winnow Ducati pada tahun 2019 ini memiliki harapan besar agar bisa merebut kembali gelar juara dunia MotoGP dengan mesin GP19.
   
Harapan itu begitu tinggi, mengingat sebelumnya Andrea Dovizioso meraih dua medali runner-up berturut-turut pada 2017 dan 2018, dilansir MotoGP.com, Sabtu.
   
Sudah 11 tahun sejak Casey Stoner dan Ducati turun ke arena MotoGP pada tahun 2007, dan sekarang giliran Dovizioso dan rekan barunya yaitu Danilo Petrucci untuk mencoba dan melakukan tugasnya untuk membawa gelar itu kembali ke tim pabrikan yang berbasis di Borgo Panigale itu.
   
Kedua pebalap ini membutuhkan awalan yang kuat untuk uji Valencia menggunakan mesin GP19 versi pertama, dengan hasil "DesmoDovi" menetapkan waktu tercepat kedua dan "Petrux" masuk lima besar.
   
Kemudian di sirkuit Jerez, Petrucci tampil mengesankan dengan menetapkan waktu tercepat kedua di uji balap dan Dovizioso mencetak selisih waktu 0,240 di posisi ketujuh.
   
Kendati begitu, masih ada pekerjaan yang harus dilakukan untuk mewujudkan harapan besar itu.
   
"Di Sepang, kami ingin menguji sesuatu yang berbeda dari yang kami lakukan di Jerez. Dari sudut pandang mesin, kami ingin meningkatkan kinerja, dan pengujian di Sepang akan menjadi batas waktu di mana kami harus mengambil beberapa keputusan terkait mesin," tutur General Manager Ducati Corse Luigi Dall'Inga.
   
Meski Ducati memiliki reputasi unggul di aspek mesin namun perbaikan tetap dibuat, serta di semua bidang lain termasuk pranata Desmosedici yang sebelumnya tidak begitu kuat, contohnya saat sedang melakukan belokan.
   
Bisa dikatakan tiga hari di Sepang akan sangat penting bagi Ducati karena mereka terus berusaha membentuk GP19 menjadi mesin dengan kekuatan yang lebih hebat.

Baca juga: Ducati miliki tiga kandidat pebalap musim 2020

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019