Surabaya (ANTARA News) - Menteri Perhubungan (Menhub) Jusman Syafii Djamal menemukan fakta bahwa bus saat ini bersaing dengan sepeda motor. "Bus saat ini mulai berpikir dua kali untuk menaikkan tarif, karena kalau tarif dinaikkan, maka penumpang akan memilih sepeda motor," katanya di Surabaya, Kamis. Dalam inspeksi mendadak (sidak) di terminal bus Purabaya, Bungurasih, Surabaya, Menhub menyempatkan diri untuk berdialog dengan sopir bus dan calon penumpang bus di peron terminal. "Ada pengalaman menarik, kalau pengusaha menaikkan tarif bus, justru penumpangnya nggak ada," katanya, usai berdialog dengan Mukti, sopir bus Patas jurusan Surabaya-Madiun. Didampingi Kepala UPTD Terminal Purabaya, Bungurasih, Eddi, ia mengatakan "safety" (keamanan) penumpang juga terjamin, karena armada bus yang ada sudah cukup laik jalan. "Ada 2.000-3.000 unit bus yang semuanya laik jalan, karena itu penumpang menyatakan senang, apalagi tarif ekonomi tidak dinaikkan pengusaha bus, karena khawatir beralih naik sepeda motor," katanya. Selain itu, katanya, bila mereka menaikkan tarif melebihi ketentuan akan ditegur dan bahkan sampai dicabut ijinnya. "Kenaikan tarif yang diijinkan dengan batas atas Rp80 per-kilometer dan tarif batas bawah Rp130 per-kilometer," katanya. Mengenai pemudik dengan sepeda motor, ia memprediksi ada kenaikan hingga 30 persen. "Kami sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk menjamin keamanan mereka dengan pengawalan secara estafet," katanya. Ditanya tentang "safety" rel kereta api (KA) tanpa palang pintu, ia mengatakan ada 700 palang pintu yang tak dijaga. "Tapi, kami juga sudah berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk pengamanannya," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007