Kegiatan yang disebut sebagai pameran B2B (business to business) terbesar di bidang bus dan industri karoseri tersebut akan menampilkan berbagai macam bus, coach bus, minibus hingga suku cadang, termasuk komponen dan layanan pendukung.
"Suatu kebanggan bagi Indonesia yang ditunjuk untuk jadi tuan rumah (pameran Busworld) di Asia tenggara," ujar Direktur PT Global Expo Management (GEM) Indonesia Baki Lee, dalam jumpa pers terkait acara tersebut di Jakarta, Rabu.
Baki mengatakan ada beberapa faktor yang membuat Indonesia terpilih menjadi tuan rumah Busworld South East Asia 2019, di antaranya pembangunan infrastruktur yang masif, penjualan bus di Indonesia yang cukup tinggi, pembangunan Bus Rapid Transit (BRT) di sejumlah kota besar, mulai berkembangnya bus listrik, serta meningkatnya industri pariwisata yang mendorong pertumbuhan bus dan karoseri.
Dalam pameran tersebut, akan ditampilkan berbagai inovasi dan teknologi terbaru dari industri bus. Selain itu, akan ada juga seminar edukasi bertajuk "Busworld Academy" yang akan membahas perkembangan bus terkini baik dari dalam maupun luar negeri.
"Dari segi regulasi hingga teknologi juga akan dibahas dalam Busworld Academy," ucap Baki.
Busworld Academy Akan menghadirkan 29 pakar industri otomotif yang berasal baik dari dalam negeri maupun mancanegara, di antaranya Special Advisor UCLG-ASPAC Dr. Gyeng Chul Kim, Chief of Transport Sector Group, ADB Manila James Leather, Chairman of IPOMI Kurnia Lesani Adnan, Chairman of ASKARINDO Sommy Lumadjeng, Austrian Institute of Technology, Vienna Dr. Fleischer Wolfgang, dan Director ITDP Jakarta Yoga Adiwinarto.
Adapun tema yang diangkat dalam Busworld Academy adalah "Making Bus Transport System Attractive, Efficient and Affordable in South East Asia". Lewat tema tersebut, masyarakat diharapkan akan beralih moda transportasi dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum.
Pameran Busworld pertama kali diadakan di Kota Kortrijk, Belgia pada 1971. Pameran Busworld South East Asia sendiri merupakan pameran ketujuh pada agenda Busworld saat ini, setelah Turki, India, Rusia China, Asia Tengah dan Amerika Latin.
PT GEM Indonesia selaku penyelenggara menargetkan sekitar 20 ribu pengunjung datang dalam tiga hari perhelatan pameran, dengan harapan dua hingga lima persen di antaranya berasal dari pengunjung luar negeri.
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019