Jakarta (ANTARA News) - Toyota Motor Corp mengatakan pada Rabu (9/1) bahwa pihaknya menarik 1,7 juta kendaraan di seluruh dunia terkait adanya potensi masalah pada inflator kantung udara Takata. 

Langkah ini merupakan bagian dari kampanye penarikan industri multi-tahun yang diumumkan pada 2016, demikian dilaporkan Reuters, dikutip Kamis.

Produsen mobil menambahkan sekitar 10 juta inflator kendaraan di Amerika Serikat (AS) ke dalam kampanye penarikan terbesar yang pernah ada dalam sejarah. 

Pekan lalu, Ford Motor Co mengatakan telah menarik 953.000 unit kendaraan di seluruh dunia karena inflator Takata. Sebelumnya, 37 juta kendaraan di AS dengan 50 juta inflator ditarik kembali dan 16,7 juta inflator masih harus diganti.

Setidaknya 23 kematian di seluruh dunia telah dikaitkan dengan pecahnya inflator kantung udara Takata yang rusak, 15 di antaranya terjadi di Amerika Serikat.

Penarikan terbaru Toyota ini terkait kendaraan dengan model antara tahun 2010 hingga 2015, termasuk 1,3 juta kendaraan di Amerika Serikat.

Lebih dari 290 orang cedera di seluruh dunia telah dikaitkan dengan permasalahan inflator Takata yang bisa meledak, menyemprotkan pecahan logam di dalam mobil dan truk. 

Secara total, 19 produsen mobil menarik lebih dari 100 juta inflator yang berpotensi rusak di seluruh dunia.

Hingga saat ini, 21 kematian telah dilaporkan di kendaraan Honda Motor Co dan dua di kendaraan Ford. Kedua produsen mobil telah mendesak beberapa pengemudi dengan usia kendaraan yang lebih tua untuk tidak mengemudikannya sampai inflator diganti.

Kerusakan itu membuat Takata mengajukan perlindungan kebangkrutan pada Juni 2017. Pada bulan April, pembuat komponen otomatis Key Safety Systems menyelesaikan kesepakatan 1,6 miliar dolar AS untuk mengakuisisi Takata.

Perusahaan yang bergabung, yang dikenal sebagai Joyson Safety Systems, adalah anak perusahaan dari Ningbo Joyson Electronic Corp.

Produsen mobil di Amerika Serikat telah memperbaiki lebih dari 7,2 juta inflator kantong udara Takata yang rusak pada tahun 2018, ketika perusahaan meningkatkan upaya untuk melacak bagian yang membutuhkan penggantian, menurut sebuah laporan yang dirilis bulan lalu.

Baca juga: Toyota "recall" 5,8 juta mobil karena "kantung udara"

Baca juga: Toyota Tarik Kembali 1,13 Juta Corolla
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2019