Denpasar (ANTARA News) - Pasokan listrik sistem Bali berkurang 130 megawatt (MW), menyusul tidak beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Gilimanuk sejak Senin (24/9) karena memasuki masa pemeliharaan (overhaul) tipe C. Dengan demikian persediaan pasokan saat ini tinggal sekitar 430 MW, yang berarti tergolong defisit jika dibandingkan konsumsi tertinggi atau beban puncak yang mencapai 439 MW. Menurut Manajer PT Indonesia Power Unit PLTG Gilimanuk, IGAN Subawa Putra, Selasa, persediaan pasokan energi listrik yang ada berasal dari PLTG/PLTD Pesanggaran 150 MW, PLTG Pemaron 80 MW dan pasokan dari Jawa melalui kabel laut sebesar 200 MW. "Persediaan energi listrik ini kami nilai sangat minim bila dibandingkan dengan konsumsi energi tertinggi untuk Bali yang pernah mencapai 439 MW," ucapnya. Pemeliharaan tipe C yang dikenal dengan sebutan "major overhaul", lazim dilakukan untuk sebuah pembangkit setelah beroperasi 24 ribu jam. Pemeliharaan PLTG Gilimanuk dimulai sejak 24 September, akan berlangsung selama 58 hari hingga 20 Nopember. "Ini urgent, harus dilakukan, karena kalau dibiarkan terus beroperasi, kami khawatir nantinya malah akan terjadi kerusakan fatal," tegas Subawa. Meski demikian, Manajer asal Tabanan itu akan berupaya mengoptimalkan petugas pemeliharaan agar bisa selesai tepat waktu. Hal ini berkaitan dengan kebutuhan pasokan yang lebih besar khususnya menyambut datangnya tahun baru 2008. Sementara itu tren beban menjelang hari raya Idul Fitri, diprediksi akan mengalami peningkatan. Menurut data perkiraan beban dari PLN Area Pengatur Distribusi Bali, beban pada masa lebaran akan berkisar 442 - 454 MW. Bila hal ini benar-benar terjadi, maka saat itu akan terjadi defisit pasokan antara 12 - 24 MW. Humas PLN Distribusi Bali, Wayan Redika, meminta kepada seluruh pelanggan PLN turut berpartisipasi menyikapi kondisi ini dengan melakukan upaya penghematan. "Bila semua pelanggan di Bali mau berhemat 50 watt saja pada pukul 18.00-22.00, kita bisa `saving` 35 MW. Ini artinya tidak perlu ada pemadaman bergilir," pinta Redika. Dikatakannya, dalam mensosilisasikan keadaan seperti ini, PLN Bali telah memiliki program Banjar Galang Shanti, mengajak masyarakat untuk menggunakan listrik secara bijak, tertib dan efisien berorientasi pada peningkatan kehidupan yang lebih baik.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007