Jakarta (ANTARA News) - Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan atau Proper 2018 dinilai telah mampu mendorong dunia usaha meningkatkan daya saing sekaligus memajukan kondisi ekonomi dan sosial masyarakat di sekitar perusahaan beroperasi, disamping melahirkan pahlawan-pahlawan setempat di bidang lingkungan hidup. 
 
Penganugerahan Proper 2018 telah dilakukan pada akhir pekan ini. Penyerahan penghargaan diberikan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, dan dihadiri seluruh pihak terkait, termasuk Ketua Komisi IV DPR, Edi Prabowo.

Proper Emas 2018 diberikan kepada 20 perusahaan yang dinilai telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan dan melakukan upaya-upaya pengembangan masyarakat secara berkesinambungan.

Pada periode 2017-2018 telah dilakukan penilaian terhadap 1.906 perusahaan dengan pengembangan kriteria baru, Life Cycle Assesment (LCA) dan memasukan kriteria capaian SDG’s. Penghargaan diberikan berdasarkan evaluasi Tim Teknis dan pertimbangan Dewan Pertimbangan Proper.
 
Perah Proper Emas 2018, yakni PT Pupuk Kaltim (Bontang, Kalimantan Timur), PT Indonesia Power Unit Pembangkitan Bali Unit Pesanggaran (Denpasar, Bali), PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (Subang, Jawa Barat) serta PT PJB UP Paiton (Probolinggo, Jawa Timur).

Penerima penghargaan lainnya meliputi PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region III TBBM Bandung Group (Bandung, Jawa Barat), JOB Pertamina-Talisman Jambi Merang (Musi Banyuasin, Sumatera Selatan), PT Pertamina EP Asset 1-Field Rantau (Aceh Tamiang, Aceh),  PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region IV TBBM Rewulu (Bantul, DIY), Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd. (Bandung, Jawa Barat) dan PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region V TBBM Surabaya Group (Surabaya, Jawa Timur).

PT Pertamina EP Asset 5-Field Tarakan (Tarakan, Kalimantan Utara), PT Pertamina EP Asset 3-Field Subang (Subang, Jawa Barat), PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region IV TBBM Boyolali (Boyolali, Jawa Tengah), PT Bukit Asam (Persero) Tbk. Unit Pertambangan Tanjung Enim (Muara Enim, Sumatera Selatan) dan PT Pertamina (Persero) RU VI-Kilang Balongan (Indramayu, Jawa Barat). 

Selanjutnya PT Medco E&P Indonesia-Blok Rimau Kaji (Musi Banyuasin, Sumatera Selatan), PT Pertamina EP Asset 3-Field Tambun (Karawang, Jawa Barat), PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang (Kamojang, Bandung), PT Badak NGL (Bontang, Kalimantan Timur); PT Pertamina (Persero) RU II Kilang sei Pakning (Bengkalis, Riau).

Selain Proper Emas kepada 20 perusahaan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga memberikan penghargaan Proper Hijau kepada 155 perusahaan.

Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,, Karliansyah mengatakan, pembelajaran yang diperoleh perusahaan melalui Proper telah menggeser orientasi program yang semula bersifat derma (charity) menjadi pemberdayaan masyarakat (empowerment).

Pemerintah sebagai penggerak utama pencapaian tujuan Sustainable Development Goals. Program SDGs memerlukan kolaborasi dan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan yaitu industri (sektor swasta/bisnis), media, masyarakat, NGOs, lembaga pendidikan dan pemangku kepentingan lain. 

Dunia usaha dengan kewajiban melaksanakan  tanggung jawab sosial dan lingkungannya wajib berperan dalam mencapai SDGs sesuai dengan karakteristik dan kemampuan masing-masing. 

"Pilar pembangunan lingkungan yang merupakan satu dari empat pilar SDGs terdiri dari enam tujuan, 56 target serta 70 indikator,  berfungsi sebagai pengungkit untuk dapat mencapai tujuan akhir dari SDGs, yaitu  tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan dan tanpa kesenjangan," kata Karliansyah dalam keterangan akhir tahun yang disampaikan di Jakarta, Minggu.

Baca juga: Pertamina EP raih empat Proper Emas 2018

Pahlawan Setempat
Dari program Proper yang telah berjalan selama 21 tahun sejak 1997, salah satu sisi positifnya adalah melahirkan pahlawan lokal atau local hero alias pahlawan setampat yang kemunculannya dibantu oleh program pengembangan masyarakat sebagai perwujudan tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR). 

Salah satu pahlawan setempat itu adalah Yuni Lestarai. Wanita kelahiran 7 Juni 1989 ini tidak tamat SD. Yuni merupakan salah satu penyandang disabilitas di Desa Tawangsari. Sejak kecil hingga berusia 28 tahun, Yuni tidak pernah sekalipun keluar rumah karena cerebral.

Upaya dia untuk mengatasi permasalahan itu. Pada 2017, PT Pertamina Terminal BBM Boyolali melalui program CSR datang menemui Yuni. Setelah berbagi kisah, Yuni menyampaikan dia sangat ingin bersekolah. 

Tetapi karena usianya yang sudah bukan usia sekolah, kemudian dicarikan solusi agar Yuni diberikan bekal keterampilan di YAKKUM Yogyakarta yang merupakan yayasan rehabilitasi untuk penyandang disabilitas. 

Dari program yang kemudian dinamakan difablepreneur, Yuni diberi fasilitas untuk mendapatkan fisioterapi dan kesempatan belajar keterampilan. Selain itu, Yuni juga mendapatkan pendampingan psikososial oleh psikolog.
  
CSR PT Pertamina TBBM Boyolali hadir sebagai inisiator awal program dan fasilitator untuk pelaksanaannya. Dari hasil social mapping yang telah dilaksanakan sebelumnya, terdata sebanyak 29 difabel di Desa Tawangsari. 

Kemudian menjadikan Yuni sebagai proyek rintisan awal dari program pemberdayaan disabilitas. Selain itu PT Pertamina TBBM Boyolali juga memberikan pendampingan selama program berjalan.

Baca juga: Pembangkitan Jawa-Bali raih penghargaan lingkungan hidup
Rahmawati. Wanita kelahiran Marangkayu, Bontang.  6 Maret 1974, yang tergerak mengubah kampungnya dari label hitam karena kotor kemudian menjadi kampung yang bersih dan asri. (Istimewa)

Jadi Asri
Selain itu ada pahlawan setempat lain bernama Rahmawati. Wanita kelahiran Marangkayu, Bontang.  6 Maret 1974 yang tergerak mengubah kampungnya dari label hitam karena kotor kemudian menjadi kampung yang bersih dan asri

Bersama ibu ibu lain, Rahmawati membentuk  kelompok Mekarsari dan disambut baik dengan CSR PT Pupuk Kaltim sehingga dihasilkan program pengelolaan sampah berbasis masyarakat untuk mengatasi masalah tersebut. 

Berawal dari inisiatifnya dan Ketua RT 07 Kelurahan Guntung, Rahmawati mengajak beberapa warga untuk membersihkan lingkungan. Langkah awal yang dilakukan adalah membuat jadwal gotong-royong dengan ibu rumah tangga yang sebagian besar tidak memiliki pekerjaan (tidak produktif). 

Bukan hal yang mudah untuk mengajak warga gotong-royong karena masalah yang dihadapi dan proses pemecahannya harus segera dilakukan. "Karena itu kami mengajak pemerintah untuk berperan dalam memberikan sosialisasi tentang pemahaman sampah, baik jenis maupun cara pengolahannya," kata dia. 

Kontribusi perusahaan terhadap cerita sukses pahlawan setempat ini adalah dari awal terbentuk hingga sekarang.Kelompok Usaha Bersama Mekarsari yang dibentuk Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Bontang.

Rahmawati beserta kaum ibu lainnya  telah memperoleh dukungan dari PT Pupuk Kaltim melalui Program CSR berbentuk Program Pengelolaan Kompos Berbasis Masyarakat. 

Dukungan yang diberikan CSR PT Pupuk Kaltim berupa fasilitasi Pendampingan Pengembangan Usaha serta sarana dan prasarana dan alat produksi kompos organik padat berupa mesin pencacah, lokakarya rumah produksi, sekretariat kelompok serta pengembangan kapasitas anggota kelompok berupa pelatihan dan studi banding.  
Baca juga:
Tingkat ketaatan perusahaan terhadap aturan lingkungan hidup meningkat
20 perusahaan raih penghargaan Proper Emas 2018

Pewarta: Sri Muryono
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018