Pandeglang, Banten (ANTARA News) - Tsunami yang pada Sabtu malam (22/12) melanda kawasan sekitar Selat Sunda menyebabkan 35 orang meninggal dunia di Kabupaten Pandeglang menurut data Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Pandeglang yang diperoleh berdasarkan pendataan di daerah terdampak.

Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Pandeglang dalam keterangan tertulisnya pada Minggu menyatakan bahwa tsunami menyebabkan satu orang meninggal dunia serta 200 rumah dan 10 perahu rusak di Desa Cikondang, Kecamatan Labuan.

Sementara di Desa Teluk, Kecamatan Labuan, bencana itu menyebabkan satu orang meninggal dunia, satu orang hilang, 200 rumah dan 300 kapal rusak, dan 60 warung rusak; dan di Desa Karanganyar, Kecamatan Labuan, menyebabkan 40 perahu rusak.

Data korban di Puskesmas Carita menyebutkan enam orang meninggal dan 250 orang menjalani perawatan akibat bencana itu. Puskesmas Panimbang mendata 12 orang meninggal dunia dan 32 orang menjalani perawatan, dan Puskesmas Labuan mendata dua orang meninggal dunia, 50 orang dirawat dan tiga orang dirujuk.

Data korban bencana menunjukkan bahwa selain itu ada 32 orang yang dirawat di Puskesmas Cigeulis, 19 orang di Klinik Tanjung Lesung, 70 orang di Puskesmas Cibaliung. Puskesmas Sumur mendata enam orang meninggal dunia, Puskesmas Jiput mendata satu orang meninggal dunia dan 21 orang dirawat, dan Puskesmas Menes mendata 14 orang dirawat dan dua orang meninggal dunia.

Petugas saat ini masih mengevakuasi korban ke Puskesmas Carita, Labuan, Jiput, Menes, Klinik Tanjung Lesung, maupun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandeglang.

Bupati Pandeglang Irna Narulita memantau evakuasi korban dan mengimbau masyarakat tetap waspada.

Baca juga: Korban tsunami Selat Sunda bertambah jadi 62 meninggal
Baca juga: 11 pegawai PLN jadi korban tsunami Selat Sunda

Pewarta: Sambas
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018