Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M Taufik menilai, posisi Wakil Gubernur DKI Jakarta secara politis jadi milik Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Kami secara politik sudah menyerahkan semua itu (wagub) pada PKS. Kan sudah diserahkan, ya udah ikuti dong mekanismenya, fit and proper test itu kan sudah disepakati bersama juga," kata Taufik di Jakarta, Rabu.

Taufik menyatakan pihaknya sudah sepenuh hati untuk mendukung kader dari PKS untuk menduduki kursi wakil gubernur, namun "fit and proper test" (uji kepatutan dan kelayakan) harus dilalui.

"PDI Perjuangan ada mekanisme itu, Gerindra juga ada dan harus dilalui karena kami juga harus mengenal calon-calon ini juga kan, programnya apa, kapabilitas memimpinnya bagaimana, soal ke-jakartaan-nya apa, mengerti soal RPJMD juga dan untuk mengetahuinya paling gampang lewat fit and proper, lewat wawancara," ucap Taufik.

Kendati demikian, Taufik menilai dengan tidak segera adanya wakil gubernur pun, Anies tidak melanggar aturan, bahkan hal itu tidak begitu mendesak.

"Tidak ada aturannya di undang-undang soal wagub harus segera. Yang ada itu wagub harus ada dalam 16 bulan sebelum jabatan berakhir, jadi kalau lihat undang-undang, wagub ini tidak penting," ucapnya.

Sebelumnya, PKS sudah mengusulkan Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto sebagai calon Wagub DKI untuk menggantikan Sandiaga Uno yang maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.

Namun PKS dan Gerindra hingga saat ini belum menentukan nama Wagub DKI karena keduanya belum sepakat terkait fit and proper test untuk menentukan dua nama yang akan diajukan ke DPRD DKI.

Baca juga: Anies heran atas beredarnya nama Erwin Aksa dalam bursa Wagub DKI
Baca juga: PKS samakan persepsi soal cawagub DKI 4 Desember
Baca juga: PKS DKI nilai uji kelayakan dan kepatutan tak diperlukan


 

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018