Bandung (ANTARA News) - Jalur lingkar Nagreg di Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung hingga saat ini belum rampung sehingga kemacetan diperkirakan masih akan terjadi di kawasan itu pada saat arus mudik atau pun balik Lebaran mendatang. "Jalur lingkar Nagreg baru dikerjakan separuhnya, itu pun baru sebatas konstruksinya. Baru tahun depan bisa dipergunakan secara optimal," kata Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat, Tahir Sastrodiningrat, di Bandung, Rabu. Ia menyebutkan, dari total panjang lingkar Nagreg 5,1 kilometer, baru dikerjakan sepanjang 2,1 kilometer. Itupun baru tahap pengerukan dan pembangunan konstruksinya. Rencananya jalur lingkar Nagreg itu akan menjadi jalur penampungan arus kendaraan dari arah timur (Garut dan Tasikmalaya) menuju Bandung. Jalan tersebut melingkar di sebelah timur Tanjakan Nagreg yang selama ini menjadi sumber kemacetan pada setiap musim mudik dan balik Lebaran atau bahkan pada liburan akhir pekan. "Tanpa ada jalur lingkar Nagreg, sulit memecahkan kemacetan pada musim lebaran itu, terlebih 'fly over' di atas rel KA di Pamucatan, Nagreg, juga belum bisa direalisasikan," katanya. Akibat kemacetan di sana, pengaturan arus kendaraan pada puncak arus mudik diberlakukan dengan sistem buka tutup dan dikawal petugas kepolisian 24 jam nonstop. Beruntung, jalur Nagreg arah ke Bandung relatif lebar bisa dilintasi kendaraan dalam empat lajur, namun terjadi penyempitan di kawasan Pamucatan yang menjadi masalah kemacetan selama ini. Ia menyebutkan, pengerjaan jalur lingkar Nagreg hingga saat ini telah menghabiskan dana sekitar Rp60 miliar, sedangkan untuk menyelesaikannya butuh dana tambahan sekitar Rp100 miliar. "Pembangunan jalan lingkat itu sempat terhambat pembebasan lahan, namun sekarang sudah selesai," katanya. Sementara itu jalur utama mudik lainnya di Jalur Pantura dan Jalur Tengah Jawa Barat (Bandung - Sumedang - Cirebon) kondisinya siap pakai. Namun demikian, ia menyebutkan ada beberapa titik rawan longsor khususnya di jalur Bandung - Sumedang - Cirebon tepatnya di kawasan Cadas Pangeran. "Kemacetan masih sulit diatasi di Jalur Pantura, tepatnya di Eretan dan Lohbener, di sana ada penyempitan jalur. Tapi biasanya mendapat pengamanan ekstra dari Kepolisian dan Dishub," kata Tahir.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007