Jakarta (ANTARA News) - Toyota Motor Corporation (TMC) melalui PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), mendonasikan Toyota HIACE kepada Burung Indonesia (kemitraan global BirdLife International) guna mendukung survei keanekaragaman hayati dan pendidikan konservasi di Bentang Alam Popayato-Paguat, Provinsi Gorontalo.

Kendaraan itu akan digunakan Burung Indonesia dalam mendukung tim survei, mempromosikan pendidikan lingkungan untuk masyarakat pedesaan dan perkotaan serta meningkatkan kesadaran pentingnya pelestarian lingkungan di kalangan generasi muda.

Hal ini merupakan bagian dari kerja sama Toyota Motor Corporation (TMC) dan BirdLife International serta Burung Indonesia di bawah visi Toyota Environmental Challenge 2050 .

Melalui visi itu, Toyota menargetkan pembangunan "masyarakat masa depan yang selaras dengan alam". TMC telah menyumbangkan 4 mobil per tahun kepada Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) terpilih yang bergerak di bidang lingkungan di seluruh dunia selama 5 tahun sejak 2016.

Mobil yang disumbangkan akan mendukung upaya konservasi keragaman hayati terkait International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List, daftar paling komprehensif mengenai spesies terancam punah.

Akses menuju habitat spesies dalam daftar tersebut biasanya harus melalui medan yang berat. Pada Maret 2018, Toyota menyumbangkan 1 unit Hilux ke LSM lingkungan lainnya di Indonesia, guna konservasi lingkungan yang sama.

"Toyota ingin berkontribusi untuk memberikan dampak positif bagi lingkungan seperti yang dituangkan dalam Toyota Environment Challenge 2050," kata Wakil Presiden Toyota Daihatsu Engineering Manufacturing (TDEM) Yoshiaki Ishimoto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu.

"Mobil ini akan digunakan dalam upaya konservasi termasuk edukasi tentang spesies yang terancam punah seperti yang ada pada Daftar Merah International Union for Conservation of Nature (IUCN). Kami akan terus memperkuat upaya kami untuk mewujudkan visi tersebut," kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Toyota juga mendonasikan alat peraga pendidikan berupa dua unit mesin utuh (1 mesin tipe NR dan 1 mesin tipe TR) serta 1.000 bibit pohon multiguna endemik Gorontalo kepada Universitas Negeri Gorontalo.

Baca juga: Ekspor Toyota Indonesia tumbuh dua persen di tengah ketidakstabilan pasar global

Konservasi Burung Indonesia

Bagian barat Provinsi Gorontalo, yang dikenal sebagai Bentang Alam Popayato-Paguat, merupakan daerah penting bagi keragaman hayati. Di lahan multiguna seluas 350.000 hektar itu, terdapat 275.000 hektar lahan hutan yang terdiri dari cagar alam, suaka margasatwa dan sembilan hutan lindung.

Bentang alam tersebut merupakan hulu dari empat sungai besar. Sebanyak 169 spesies burung tercatat berada di sini, 70 spesies di antaranya merupakan spesies endemis Sulawesi, dan 47 spesies dilindungi oleh hukum Indonesia.

Selain itu, ada lima spesies burung terdaftar sebagai spesies terancam punah secara global, termasuk spesies "kharismatik" seperti julang sulawesi (Rhyticeros cassidix) dan maleo (Macrocephalon maleo) menggantungkan kehidupannya pada ekosistem hutan yang sehat.

Sebanyak 23 spesies mamalia juga tercatat di daerah tersebut dan delapan di antaranya adalah endemis termasuk babirusa (Babyrousa celebensis), anoa dataran-tinggi (Bubalus quarlesi), anoa dataran-rendah (Bubalus depressicornis), dan tarsius spektral.

Sejak 2009, Burung Indonesia telah bekerja di Bentang Alam Popayato-Paguat untuk mempromosikan konservasi burung dan keanekaragaman hayati, serta meningkatkan penghidupan masyarakat setempat.

Dalam upaya tersebut, Burung Indonesia bekerja intensif dengan pemerintah di semua tingkatan, universitas, organisasi kemasyarakatan, media, dan yang paling penting bersama penduduk desa di tepi hutan.

"Dukungan ini berkontribusi besar terhadap upaya Burung Indonesia dan pemangku kepentingan lokal untuk melestarikan hutan dan keanekaragaman hayati, serta memelihara pendekatan konservasi dan pembangunan terpadu di Bentang Alam Popayato Paguat," kata Direktur Eksekutif Burung Indonesia Dian Agista.

Baca juga: Meriahnya Festival Indonesia di Hibiya Park Tokyo (Video)

Komitmen pendidikan lingkungan

Donasi mobil ini merupakan kelanjutan dari komitmen Toyota secara global di bidang pendidikan dan lingkungan hidup, serta pendidikan lingkugan hidup, yang menjadi salah satu fokus kegiatan kontribusi sosial di Indonesia.

"Harmoni dengan alam adalah semangat kami. Kami berharap donasi ini memberi sumbangsih dalam mendukung upaya konservasi di bawah koordinasi Burung Indonesia pada khususnya, serta berkontribusi terhadap efektivitas keseluruhan operasi konservasi alam di Indonesia, pada umumnya," kata Direktur Administrasi, Corporate dan Hubungan Eksternal TMMIN, Bob Azam, pada kesempatan terpisah.

Toyota Indonesia percaya bahwa pendidikan lingkungan hidup untuk menanamkan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya lingkungan merupakan salah satu kunci untuk kelestarian.

Sejak tahun 2005, Toyota Indonesia menyelenggarakan program Toyota Eco Youth yang hingga tahun ke-11 telah melibatkan lebih dari 260.000 siswa dan siswi Sekolah Menengah yang tersebar dari Sabang dan Merauke.

Untuk konservasi, Toyota Indonesia juga telah menjalankan program Toyota Forest yang semakin intensif sejak tahun 2003. Toyota Forest berhasil menanam dan memelihara lebih dari 1.600.000 pohon hingga awal tahun 2018.

Melalui semangat "Toyota Berbagi" (BERsama MemBAnGun Indonesia) yang terdiri dari tiga pilar utama yaitu Pengembangan Produk dan Teknologi, Pengembangan Industri, dan Tanggung Jawab Sosial (CSR), menjadi simbol dari semangat Toyota untuk bersama dengan pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik.

 
Pewarta:
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018