Jakarta (ANTARA News) - Ny. Lies Farikha, isteri almarhum kapten pilot Arief Mulyadi, beberapa kali jatuh pingsan saat melihat jasad suaminya yang tewas dalam kecelakaan pesawat One-Two-Go milik maskapai penerbangan Thailand di Phuket. Menurut keterangan Konsul Konsuler Konsulat RI di Songkhla, Thailand, Susilo Wahyuntoro, ketika dihubungi ANTARA News dari Jakarta, Senin, Lies sempat jatuh pingsan ketika pertama kali melihat jenazah suaminya yang akan dimandikan di Masjid Prokplahpok, empat kilometer dari International Airport (Bandar Udara/Bandara) Phuket. Lies tiba di Phuket, Senin, sekitar pukul 15.00 waktu setempat (sama dengan WIB), namun ia tidak melihat jenazah suaminya, dan langsung di tempat persemayaman di bandara internasional Phuket. Atas usulan pihak Konsulat RI Songkhla, jenazah langsung dibawa ke masjid untuk dimandikan. "Saat sebelum dimandikan itulah ia mengenali jenazah suaminya," kata Susilo. Sesudah dimandikan, jenazah dibawa kembali ke Bandara Phuket. Pukul 20.00 jenazah diterbangkan dengan One-Two-Go ke Bandara Suwarnabhum, Bangkok, dan menurut rencana Selasa dinihari pk 2.30 diberangkatkan dengan pesawat Garuda menuju Jakarta, dan diperkirakan tiba di Bandara Soekarno-Hatta Selasa 05.45 pagi. Lies datang sendiri dari Jakarta ke Pukhet melalui Bangkok dan Krabi. Dari Bangkok, ia ditemani oleh para isteri pilot Indonesia yang bekerja di Thailand. Menurut Lies, seperti dikutip Susilo, ia memang punya firasat akan ada sesuatu pada suaminya, karena beberapa hari lalu Arief meminta dipotret. Kemudian almarhum memperbesar foto dirinya dan memasangnya dalam pigura yang dibelinya sendiri. Foto terakhir itulah yang kemudian dibawa Lies ke Phuket. Sementara itu, Bandara Internasional Phuket yang sempat ditutup setelah kecelakaan pesawat pada Minggu petang, Senin malam sudah dibuka kembali. Pesawat Pesawat MD-82 milik Maskapai One-Two-Go yang dipiloti Arief Mulyadi, jatuh saat hendak mendarat di Bandara Phuket setelah terbang dari Bangkok, ibukota Thailand. Sebanyak 89 orang penumpang dan kru pesawat itu tewas. Para saksi mata, seperti dikutip kantor-kantor berita asing menyebutkan bahwa saat mendarat pesawat mengalami kesulitan akibat cuaca buruk ditandai hujan deras serta sambaran petir. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007