Magelang (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mengimbau warga lereng Gunung Merapi di kawasan itu tetap tenang meskipun terjadi peningkatan aktivitas vulkanik gunung berapi itu yang diduga dampak gempa tektonik beberapa daerah di Pulau Sumatera. "Warga jangan panik, tetap tenang, informasi dari BPPTK (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian) Yogyakarta tentang adanya peningkatan aktivitas vulkanik Merapi jangan sampai membuat warga panik," kata Sekretaris Pelaksana Harian Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satlak PB), Pemkab Magelang, Edy Susanto, di Magelang, Senin. Hingga saat ini, katanya, status aktivitas vulkanik Gunung Merapi di perbatasan antara Provinsi Jawa Tengah dengan Daerah Istimewa Yogyakarta itu masih "Waspada Merapi" atau setingkat lebih tinggi dari status "Aktif Normal Merapi". Pertengahan tahun 2006 Gunung Merapi mengalami masa kritis sehingga statusnya "Awas Merapi", dengan ditandai lelehan lava pijar dan luncuran awan panas secara intensif. Ia mengatakan, dua hari terakhir memang terjadi peningkatan aktivitas Merapi berupa luncuran awan panas yang menyertai guguran lahar dingin dari kubah lava di puncak gunung berapi itu. Meski bersikap tenang, katanya, warga lereng Merapi harus tetap mewaspadai berbagai kemungkinan terjadinya peningkatan lebih lanjut aktivitas vulkanik gunung itu. "Memang kemarin (17/9) terjadi luncuran awan panas tetapi arahnya tidak jelas karena tertutup kabut, kemungkinan ke arah Kali Krasak, mungkin luncuran awan panas itu dampak gempa Bengkulu," kata Edy yang juga Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Pemkab Magelang itu. Data yang diterima Satlak PB Pemkab Magelang dari BPPTK Yogyakarta selama seminggu terakhir telah terjadi guguran lahar dingin sebanyak 50 kali sedangkan pada periode yang sama sebelumnya sebanyak 12 kali, kata Edy Susanto.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007