Surabaya (ANTARA News) - Polisi telah memeriksa 65 saksi dalam upaya mengungkap penyebab kebakaran Pasar Turi Surabaya pada 26 Juli dan 9 September lalu yang dinilai Kapolda Jatim mengandung unsur kesengajaan itu. "Kami sudah memeriksa 65 saksi dari kalangan masyarakat yang berdagang, mengetahui kebakaran, dan saksi lainnya, namun pelaku dan motif pelaku belum diketahui," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Pudji Astuti kepada ANTARA di Surabaya, Senin. Oleh karena itu, katanya, pihaknya mengimbau masyarakat untuk memberikan informasi yang diketahui tentang kebakaran yang terjadi agar polisi dapat segera menangkap pelaku dan mengetahui motif di balik peristiwa itu. "Informasi dapat disampaikan ke Humas Polda Jatim atau ke Polresta Surabaya Utara, karena sampai hari ini kami masih bekerja keras melakukan analisa dan evaluasi hingga malam untuk meneliti barang bukti (BB) yang jumlahnya cukup banyak," katanya. Menurut dia, masyarakat jangan menyampaikan informasi kepada pihak luar, karena hal itu tidak akan dapat ditindaklanjuti kepada penyidikan dan justru dapat mematik emosi masyarakat pedagang. "Kalau ingin cepat, percayakan kepada kami, kemudian kami akan bertindak cepat dengan informasi itu, termasuk bila menemukan kejanggalan-kejanggalan dalam kebakaran itu, tentunya dengan didukung bukti-bukti," katanya. Dalam kesempatan itu, Kabid Humas Kombes Pudji Astuti membantah isu adanya tiga tersangka yang sudah ditangkap dalam kasus kebakaran Pasar Turi. "Belum, belum ada tersangka, kami masih memeriksa saksi," katanya. Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur Irjen Pol Herman S Sumawiredja mengakui ada petunjuk bahwa terbakarnya Pasar Turi Surabaya mengandung unsur kesengajaan, namun polisi belum mengetahui pelaku dan motif pelaku. "Ada petunjuk kuat bahwa dua kali kebakaran itu disengaja. Hal itu sesuai dengan hasil olah TKP (tempat kejadian perkara) yang dilakukan tim Labfor (Laboratorium Forensik) Polri Cabang Surabaya selama dua bulan terakhir," katanya di Mapolda Jatim (14/9). Hingga kini, katanya, dirinya belum memperoleh gambaran siapa kira-kira pelaku dan apa motif perbuatan pelaku itu. "Kita tinggal mencari tersangkanya saja. Sebelum pelakunya ditemukan, saya tidak mau mengira-ngira motivasi pembakaran dan kaitannya dengan apa," katanya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007