Jakarta (ANTARA News) - Jenazah pilot pesawat terbang MD-82 milik maskapai penerbangan One-Two-Go yang jatuh di bandara internasional Phuket, Thailand, Arief Mulyadi (56), akan dimakamkan, Selasa (18/9) di TPU Pondok Rangon Jakarta Timur. Anak sulung almarhum Agung Bayu Hanggono mengungkapkan hal tersebut di rumah duka Jl Mandala G 10 komplkes Dwikora Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Senin. Agung mengatakan jenazah ayahnya dijadwalkan tiba hari Selasa pagi sekitar pukul 05.00 WIB di Bandara Soekarno Hatta Cengkareng dari Bangkok. "Jenazah akan disemayamkan sebentar (di rumah duka) agar saudara, teman, maupun kerabat bisa melihat dahulu, kemudian hari itu juga akan dimakamkan di TPU Pondok Rangon," kata Agung. Ia menggambarkan almarhum ayahnya merupakan tipe bapak yang sayang keluarga. "Bapak orangnya baik, sabar, tipe orang yang sayang keluarga," kata Agung. Ia mengatakan almarhum ayahnya selalu menyempatkan diri menghubungi keluarga dimana pun dia berada. Ketika ditanyakan apakah ada pesan terakhir dari ayahnya, Agung mengatakan diriya diberi nasihat agar menjadi orang yang sabar. Almarhum Arief Mulyadi meninggalkan seorang isteri Lief Farikha dan tiga orang anak yakni; Agung Bayu Hanggono, Windi Hapsari Catu Pratiwi dan Dimas Bayu Prakoso. Menurut catatan terakhir yang diperolehnya dari pihak otoritas setempat disebutkan bahwa jumlah penumpang pesawat seperti yang tercatat dalam manifes sebanyak 130 orang, terdiri atas tujuh awak pesawat dan 123 penumpang. Korban tewas dalam musibah kecelakaan pesawat itu sebanyak 83 orang terdiri atas 22 warga Thailand, 20 warga asing termasuk di dalamnya Kapten Pilot Arief Mulyadi, serta sisanya sebanyak 41 korban masih belum teridentifikasi. Pesawat MD-82 milik Maskapai One-Two-Go sebuah maskapai penerbangan Thailand dengan biaya murah, jatuh saat hendak mendarat di Bandara Phuket (16/9), setelah terbang dari Bangkok, ibukota Thailand. Para saksi mata, seperti dikutip kantor-kantor berita asing menyebutkan bahwa saat mendarat pesawat mengalami kesulitan akibat cuaca buruk ditandai hujan deras serta sambaran petir.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007