Surabaya (ANTARA News) - Anggota VI Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Prof. Harry Azhar Azis dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Ekonomi Spesialisasi Audit Keuangan Negara di Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, Senin.

Dalam orasi ilmiahnya, Harry menekankan pentingnya audit keuangan negara untuk memastikan anggaran yang dikeluarkan memberikan manfaat bagi kesejahteraan rakyat.

Hal ini diamini oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Prof. Mohamad Nasir yang hadir dalam acara tersebut.

Menristekdikti mengemukakan pentingnya audit untuk kesejahteraan rakyat. Menurutnya, audit tidak hanya penting untuk ketaatan administrasi saja, namun juga harus ditekankan manfaat bagi masyarakat atas penggunaan anggaran tersebut.

"Indikator kesejahteraan harus jadi sentral dalam penganggaran. Ini penting sekali di mana audit memang tujuannya untuk mencapai kesejahteraan (rakyat)," kata Mohamad Nasir.

Sementara Rektor Universitas Airlangga Prof. Mohammad Nasih menyarankan kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) agar tidak terlalu fokus pada kesalahan-kesalahan administrasi yang sifatnya kecil karena pihaknya mengkhawatirkan bahwa tindakan tersebut bisa menghambat inovasi.

"Proses auditing selama ini fokusnya masih terlalu banyak di aspek-aspek yang sifatnya administratif. Kawan-kawan BPK masih dianggap oleh auditee sebagai pihak yang menghambat kemajuan dan percepatan kita semua. Mau lari, takut, mau meneliti, takut, mau menemukan stem cell, takut," kata Rektor Nasih.

Menurutnya, perasaan takut tersebut bukan hanya dirasakan oleh lembaganya, tapi juga dirasakan oleh kementerian atau lembaga lain yang sedang menjalani proses audit.

Ia menambahkan, audit di bidang administrasi sangat menyita waktu lembaga yang sedang diaudit karena harus menyiapkan bukti-bukti transaksi untuk dipertanggungjawabkan.

Nasih meminta kedepannya agar audit BPK lebih difokuskan pada pencapaian tujuan organisasi yakni ekonomis, efektif dan efisien.

"Bukan hanya di soal administrasinya tapi agar auditor fokus pada hal yang lebih substansial lagi," katanya.

Dalam acara pengukuran guru besar tersebut, juga dihadiri oleh sejumlah pejabat dan tokoh bangsa diantaranya anggota DPR Akbar Faizal, anggota Dewan Pertimbangan Presiden Suharso Monoarfa, mantan Ketua DPR Akbar Tanjung, mantan Menpan RB Asman Abnur, mantan Ketua DPR Marzuki Alie, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dan sejumlah mantan Rektor Unair.

Baca juga: Harry Azhar jamin auditor BPK bekerja profesional

Baca juga: Menristekdikti: riset harus miliki manfaat bagi masyarakat

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018