Surabaya (ANTARA News) - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) menjajaki penggunaan kendaraan tempur dengan menggunakan tenaga listrik yang saat ini sedang dikembangkan oleh para mahasiswa dari Institut Teknologi Nasional (ITENAS) Bandung, Jawa Barat.

Sementara ini satu unit mobil listrik karya mahasiswa ITENAS Bandung telah digunakan TNI AL sebagai mobil militer untuk keperluan patroli.

"Saya kira mobil listrik ini inovasi yang positif untuk digunakan oleh prajurt TNI," ujar Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji kepada wartawan, usai memimpin upacara dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Korps Marinir ke- 73 di Surabaya, Jawa Timur, Kamis.

Dia menyebut hampir 90 persen masyarakat Indonesia saat ini menggunakan energi dari fosil. "Sehingga inovasi energi terbarukan mobil bertenaga listrik ini menjadi alternatif yang positif," katanya.

Karenanya TNI AL bersedia menggunakan satu unit mobil bertenaga listrik karya mahasiswa ITENAS sebagai mobil militer yang akan dipergunakan untuk patroli.

Mobil patroli polisi militer TNI Angktan Laut hasil inovasi mahasiswa ITENAS itu disertakan dalam defile dalam rangka peringatan HUT Korps Marinir ke- 73 yang berlangsung di Lapangan Apel Bumi Marinir, Karangpilang, Surabaya, tadi pagi.

"Ini yang kami gunakan masih prototype mobil listrik hasil inovasi mahasiswa ITENAS. Tentunya masih perlu penelitian yang lebih matang dan perlu dikembangkan lagi," ucapnya.

KASAL Siwi Sukma Adji berharap ke depan ada inovasi kendaraan atau peralatan tempur bertenaga listrik yang nantinya bisa dipergunakan untuk Korps Marinir maupun kesatuan TNI AL lainnya.

Manager Proyek dan Teknik dari Laboraorium Perancangan Kendaraan Listrik ITENAS Faisal Muhammad Daud menjelaskan mobil listrik yang saat ini dipakai untuk patroli mobil militer TNI AL adalah prototyp  jenis sport, dengan biaya pembuatan senilai Rp1 miliar.

Dia menandaskan, menjawab tantangan dari TNI AL untuk kendaraan tempur bertenaga listrik, saat ini ITENAS sedang dalam proses merancang kendaraan taktis yang bisa dipergunakan untuk prajurit TNI.

"Kendaraan taktis ini, karena bertenaga listrik, nantinya suara mesinnya senyap karena tidak terdengar," ucapnya.

Baca juga: Blits bisa menempuh 300km dalam sekali pengisian listrik
Pewarta:
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018