Bandarlampung (ANTARA News)- Partai Hanura menilai kritikan keras Megawati Soekarnoputri atas kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merupakan konsekuensi logis atas sikap oposisi yang diambil oleh PDIP. "Hanya saja memang perlu didalami lagi, kenapa Megawati sampai bersikap seperti itu, padahal Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla pernah berada dalam satu kabinet yang dipimpin Megawati," kata Ketua DPP Partai Hanura, Suaidy Marasabessy, saat diminta tanggapannya, di Jakarta, Senin. Menurut dia, kritik Megawati perlu dipahami sebagai sebuah keniscayaan, bukan lagi hanya sekedar kepentingan politik menuju Pemilu 2009. Namun ia juga mengatakan bahwa kritikan Megawati itu tentunya didasarkan atas fakta di lapangan yang berhasil dihimpun oleh PDIP. Mengenai kemiskinan, mantan Kasum TNI itu mengatakan bahwa berbagai realitas sosial menunjukkan semakin beratnya tekanan hidup dan keputusasaan penduduk rakyat kecil. Hal itu bisa dilihat dari tindakan bunuh diri atau meningkatnya tindakan kriminalitas. Atas kritikan Megawati atas berkurangnya kedaulatan negara, ia mengatakan yang dimaksudkan kemungkinan adalah ketidakmandirian dalam pengambilan keputusan atas berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia kembali mengatakan bahwa kritikan Megawati atas kinerja Presiden merupakan sebuah keniscayaan atas sikap oposisi PDIP terhadap pemerintah. Sementara itu, Wakil Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik PP Muhamadiyah, Jeffrie Geovanie, mengatakan bahwa hal yang biasa dan wajar atas kritikan Megawati terhadap kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Krikan itu semakin wajar karena Megawati juga memberi isyarat untuk maju dalam Pilpres 2009. "Meski demikian, Presiden dan Wapres sebaiknya tidak menanggapi langsung kritikan itu. Sebaiknya kritik itu dijawab dengan pembuktian bahwa kinerja mereka memang mampu mengatasi masalah kemiskinan," katanya. Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menilai pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum melakukan perbaikan signifikan dalam upaya penurunan kemiskinan dan pengangguran. "PDI Perjuangan prihatin terhadap kesejahteraan rakyat yang makin merosot. Memang benar APBN meningkat sampai 80 persen dari 2006 sampai sekarang tapi pada saat yang sama kemiskinan dan pengangguran meningkat dibanding 2005," kata Megawati dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional PDIP di Jakarta, Sabtu (8/9).(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007