Jakarta (ANTARA News) - Wakil ketua eksekutif Hyundai Motor Group menekankan pada pertemuan baru-baru ini di Singapura bahwa konglomerat asal Korea Selatan itu berkomitmen kuat untuk membantu dunia melakukan transisi menuju masyarakat hidrogen yang bersih.

Perusahaan tersebut mengatakan Minggu (11/11) waktu setempat, bahwa Vice Chairman Hyundai Group Chung Eui-sun mengatakan di pertemuan tersebut bahwa PBB telah memperingatkan dunia harus mengurangi emisi karbon secara keseluruhan pada tahun 2030 atau akan menghadapi dampak serius.

Pewaris konglomerat otomotif terbesar kelima di dunia itu mengatakan di New Economy Forum, yang didukung oleh Hyundai, bahwa dengan kebutuhan mendesak untuk mengurangi konsumsi bahan bakar fosil untuk perubahan iklim global, kekuatan berbasis hidrogen adalah masa depan masyarakat nol emisi yang meliputi sektor mobil.

Selain Chung, sekitar 30 CEO dari perusahaan global dan akademisi terkemuka di bidang ini mengambil bagian dalam pertemuan tersebut.

Pada sesi diskusi panel, Kim Sae-hoon, kepala kelompok sel bahan bakar R & D Hyundai, mengatakan bahwa mudah untuk membayangkan peran yang lebih besar dari mesin dan robot yang akan melakukan pekerjaan orang-orang di masa depan.

Dia menunjukkan bahwa perkembangan tersebut akan selalu mengarah pada penggunaan energi yang lebih besar dengan hidrogen menjadi satu-satunya sumber yang secara efektif dapat memenuhi tantangan tersebut.

Ahli juga mengatakan, hanya mobil sel bahan bakar listrik dan hidrogen murni yang 100 persen bersih, dengan Hyundai ditempatkan dengan baik untuk memimpin di kedua sektor tersebut.

Mobil sel bahan bakar membawa hidrogen secara internal, yang melalui sel bahan bakar untuk menghasilkan listrik. Mobil-mobil ini memiliki keuntungan karena mudah untuk mengisi bahan bakar dan hanya melepaskan air sebagai produk sampingan.

Baik Hyundai Motor Co. dan Kia Motors Corp, afiliasi utama dari konglomerat keluarga konglomerat No. 2 Korea Selatan, telah merilis kendaraan listrik murni dalam beberapa tahun terakhir.

Hyundai, khususnya, meluncurkan mobil sel bahan bakar hidrogen Nexo yang telah mendapat pengakuan baik, dengan kurangnya infrastruktur pengisian bahan bakar yang menjadi hambatan untuk dijual di seluruh dunia.

Baca juga: Subaru menarik kembali 640 ribu kendaraan secara global

Baca juga: KIA minta karyawan tingkatkan kinerja genjot produktivitas perusahaan

Baca juga: Sensasi melibas Sirkuit Sentul menunggangi Yamaha R25
Penerjemah: Chairul Rohman
Copyright © ANTARA 2018