Tokyo (ANTARA News) - Subaru Corp mengumumkan akan menarik (recall) lebih banyak mobil yang dijual di pasar domestik atas dugaan kecurangan inspeksi yang dilakukan para pekerja tidak kompeten, dilansir Reuters, Senin.

Masalah ini membuat Subaru menelan kerugian atas ongkos recall yang akan membebani seperempat dari perkiraan laba tahunan mereka.

Subaru, perusahaan terkecil di antara raksasa otomotif Jepang, akan menarik 100 ribu kendaraan di pasar domestik -- termasuk model Impreza -- setelah ditemukan proses inspeksi yang tidak benar pada pada uji komponen, termasuk rem, sejak 2017.

Adapun model Subaru yang dijual di luar negeri tidak terkena dalam proses recall ini.

Pabrikan itu ditaksir bakal menanggung kerugian 44,16 juta pound (Rp859,4 miliar) untuk menutupi biaya recall, memotong perkiraan laba operasional Subaru dari 300 miliar yen menjadi 220 miliar yen pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2019.

Bulan lalu, Subaru hampir mengurangi separuh laba operasional periode April-September karena adanya biaya untuk menaikkan kualitas produk.

Baca juga: Ada masalah pengelasan, Subaru tarik 293 unit SUV Ascent 2019

Pabrikan itu kemudian mengumumkan penarikan global 400 ribu unit kendaraan, termasuk Forester SUV dan Impreza sedan, guna memperbaiki katup mesin.

Masalah tidak berhenti di situ, Subaru harus menarik 400 ribu mobil karena adanya laporan bahwa inspeksi akhir pada kendaraan yang dijual di Jepang, telah dibuat oleh pemeriksa yang tidak bersertifikasi.

Saham Subaru pun merosot hampir 20 persen tahun ini, hampir tiga kali berturut-turut secara tahunan, ditambah menurunnya penjualan di Amerika Serikat sebagai pasar utama mereka, yang pernah mencapai rekor tertinggi pada 2016, demikian Reuters.

Baca juga: Subaru akan tarik ratusan ribu mobil, termasuk BRZ dan Toyota 86

Baca juga: Penjualan naik, Subaru siapkan pusat teknologi di Michigan
Pewarta:
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018