Jakarta (ANTARA News) - Enam dari tujuh jenazah kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 yang berhasil diidentifikasi hari ini, diserahkan kepada pihak keluarga di Rumah Sakit Bhayangkara R. Said Sukanto, Jakarta Timur, Minggu.  

“Kami tindaklanjuti hasil identifikasi sore ini ada tujuh jenazah yang sudah diidentifikasi. Tindak lanjut malam ini juga untuk diserahkan pada pihak keluarga,” kata Wakil Kepala RS Polri Kombes Hariyanto sebelum penyerahan jenazah. 

Jenazah yang diidentifikasi hari ini adalah:
-Rohmanir Pandi Sagala,
-Dodi Junaidi,
-Muhammad Nasir,
-Janry Efriyanto Sianturi,
-Karmin, Harwinoko dan
-Verian Utama. 

Semua perwakilan keluarga sudah hadir, kecuali keluarga Karmin yang masih dalam perjalanan dari Pangkal Pinang ke RS Polri.  

Hariyanto mengatakan pihaknya turut berduka cita dan meminta maaf pada keluarga korban bila pelayanan kurang maksimal selama menunggu kepastian tentang korban Lion Air. 

Dia menambahkan pihak Lion Air akan memberi fasilitas dalam pengantaran jenazah ke tujuan masing-masing. 

Muhammad Sidik, ayah kandung dari korban bernama Dodi Junaidi, berterimakasih pada segenap pihak yang sudah menemukan putranya. 

“Terima kasih pada tim SAR pada umumnya sehingga jenazah ditemukan,” kata dia usai serah terima jenazah pada keluarga. 

Putranya, kata Sidik, memilih penerbangan paling pagi untuk mengikuti upacara Sumpah Pemuda di kantornya di Pangkal Pinang. 

Total ada 14 penumpang yang sudah diidentifikasi. 

Sebelumnya sudah ada tujuh korban yang jenazahnya berhasil diidentifikasi, yakni:
-Endang Nur Sribagusnita,
-Wahyu Susilo,
-Fauzan Azima,
-Jannatun Cintya Dewi,
-Candra Kirana,
-Monni dan
-Hizkia Jorry Saroinsong.

Pesawat Lion Air JT 610 yang membawa 189 penumpang dan kru jatuh di perairan Tanjung Pakis, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10), setelah hilang kontak selama tiga jam.


Baca juga: Keluarga awak pesawat dapat santunan 100.000 dolar AS

Baca juga: Identifikasi penumpang untuk memberi kepastian

Baca juga: Tujuh korban Lion Air kembali diidentifikasi dari DNA dan sidik jari

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018