Jakarta (ANTARA News) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengharapkan warga yang tinggal di perumahan dapat mengembangkan sistem car pool untuk menyiasati pola transportasi yang efektif antara tempat tinggal menuju tempat kerja. "Sebenarnya ada pola yang bisa diterapkan untuk membuat transportasi dari rumah ke kantor lebih hemat dan efesien yaitu di pemukiman-pemukiman warganya bisa membuat semacam sistem car pool," kata Fauzi Bowo di Jakarta, Jumat, menanggapi keluhan warga yang khawatir bila kendaraan umum ilegal ditertibkan maka beban biaya transportasi mereka akan bertambah. Ia memaparkan car pool yang dimaksud adalah warga dalam pemukiman membuat kesepakatan untuk satu mobil mengangkut tiga orang atau lebih dari kawasan itu menuju tempat kerja yang kebetulan searah. "Dengan demikian makan ongkos transportasi dapat lebih hemat demikian juga waktu. Bisa nantinya berdasarkan kesepakatan warga ada empat atau lima mobil yang seperti itu. Dengan begitu semua peraturan pembatasan kendaraan tidak dilanggar," paparnya. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini sedang merencanakan kerja sama dengan Polda Metro Jaya untuk membuat tim gabungan yang akan menggelar operasi gabungan menertibkan keberadaan angkutan umum ilegal yang berplat hitam di sejumlah wilayah Jakarta. Sementara itu terkait adanya penolakan sebagian warga Pondok Indah Jakarta Selatan atas rencana pembangunan jalur TrasnJakarta yang melintasi wilayah pemukiman tersebut, Fauzi Bowo kembali menegaskan bahwa Pemprov DKI harus lebih berpihak pada kepentingan kelompok masyarakat yang lebih besar. "Dalam memimpin wilayah dengan jumlah penduduk antara sembilan hingga sebelas juta, tidak mungkin keputusan kita bisa memuaskan semua pihak, namun yang harus diperhatikan adalah kepentingan masyarakat banyak," tuturnya. Ia juga menyatakan bila kondisi jalan di wilayah itu dipandang sempit, maka separator Busway dapat saja tidak berupa patok dari semen namun cukup dengan marka jalan berupa karpet lintasan lalu lintas yang terbuat dari cat berwarna merah seperti yang selama ini diterapkan pada jalur TransJakarta koridor 2 (Pulogadung-Harmoni) di kawasan underpass Senen Jakarta Pusat.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007