Jakarta (ANTARA News) - Radio Republik Indonesia (RRI) akan meluncurkan layanan video conference bertepatan dengan hari ulang tahunnya ke-62 pada 11 September. "Kami punya transponder yang selama ini digunakan untuk audio, dan ternyata layanan ini bisa untuk video juga," papar Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI Parni Hadi di Jakarta, Kamis. Menurut Parni, bandwith yang besar yang disediakan pihak Telkom memungkinkan RRI menyediakan layanan video conference tersebut, sehingga ia mengaku pihaknya akan berupaya untuk mengoptimalkan sumber daya tersebut. "Kan sayang, sudah dibayar," kata Parni Hadi, mantan Pemimpin Umum LKBN ANTARA tersebut. Ulang tahun RRI ke-62 tahun ini dirayakan RRI dengan menggarisbawahi beberapa kemajuan program RRI yang telah dicapai antara lain dibentuknya Satuan Kerja "Pusat Pemberitaan" untuk mengelola siaran berita berjaringan secara nasional melalui Programa 3 (Pro-3) sejak Januari 2007. RRI juga meningkatkan siaran perbatasan, bekerjasama dengan TNI dalam rangka Information Safety Belt (Sabuk Pengaman Informasi) yang disebut Parni bertujuan untuk "mempertebal semangat nasionalisme dan mempertahankan keutuhan NKRI". Peningkatan kerjasama dengan pihak lain juga merupakan salah satu prioritas RRI, dimana dalam waktu dekat RRI bekersama dengan Pemerintah Daerah Papua membuat program "Radio Kampung". "Seluruh desa dibagikan radio oleh Gubernur dan RRI mengisi program. (Dalam program itu) Penduduk setempat diberi kesempatan untuk menjadi pembawa acara," papar Parni. Kelompencapir Salah satu program baru yang disediakan RRI adalah Kelompok Mitra Media yang merupakan peningkatan dari program yang ditayangkan TVRI tahun 80-an yaitu Kelompok Pendengar, Pembaca dan Pemirsa alias Kelompencapir. "Kalau Kelompencapir dulu konon kabarnya direkayasa, dibisiki dulu, di Kelompok Mitra Media ini akan melakukan siaran `in situ` (di tempat). Jadi kalau temanya petani bawang, maka siaran akan dilakukan dari sawah, kalau tentang buruh, maka siarannya dari pabrik," tambahnya. Melalui siaran Kelompencapir itu, para kelompok tani bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan, terutama tentang perkembangan dan kemajuan pertanian yang cukup pesat di tanah air sekarang ini. Untuk menghidupkan kembali "Kelompencapir" yang cukup digemari pada jamannya itu, Parni mengharapkan dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007