Jakarta (ANTARA News) - Departemen Pertanian (Deptan) telah mengeluarkan rekomendasi terhadap pembangunan tiga pabrik gula (PG) baru oleh swasta dari lima PG yang direncanakan. Dirjen Perkebunan Deptan, Achmad Mangga Barani, di Jakarta, Rabu, mengatakan ketiga PG baru yang akan dibangun swasta tersebut berlokasi di Jawa Timur (Jatim), Kalimantan Barat (Kalbar), dan Sumatera Barat (Sumbar). "Kami telah mengeluarkan rekomendasi untuk tiga PG tersebut dan ijinnya nanti langsung ke Pemda," katanya. Satu pabrik gula tersebut akan dibangun oleh PT Gemilang Unggul Luhur Abadi (Gula) di Kabupaten Bojonegoro (Jatim) yang mencakup dua kabupaten lain yakni Tuban dan Lamongan. PG yang memiliki potensi lahan seluas 21 ribu hektar (ha) tersebut nantinya mampu menggiling 6.000-8.000 ton tebu per hari (Ton Cane per Day/TCD). Sedangkan PG lainnya di Kalbar akan dibangun oleh PT Permata Hijau Resources di Kabupaten Sambas dengan luas areal mencapai 5.100 ha serta kapasitas giling 4.000-4.500 TCD. Satu PG lagi dibangun oleh PT Semesta Berjaya di Sumbar yang mencakup wilayah kerja Kabupaten Pesisir Selatan dengan lahan 5000 ha, Padang Pariaman 3000 ha, dan Kabupaten Damasraya seluas 10.000 ha, sehingga totalnya mencapai 18 ribu ha dengan kapasitas giling 5.000-8.000 TCD. "Kami sudah minta agar penanaman tebu segera dimulai sambil melakukan pembangunan pabrik, sehingga ketika PG jadi bisa langsung dilakukan proses giling," katanya. Selain di tiga wilayah tersebut, menurut Achmad Mangga Barani, dua PG baru lain akan dikembangkan oleh PT Astra Agro Lestari di Kabupaten Takalar, dan PT Sinar Mas di Kabupaten Soppeng-Wajjo. Keduanya berada di propinsi Sulawasi Selatan. "Kami belum mengeluarkan rekomendasi untuk kedua PG tersebut karena masih dikaji, sehingga harus menunggu sampai selesai," katanya. Ia mengatakan pembangunan PG oleh swasta tersebut diluar konsorsium perbankan yang dipimpin BRI. Konsorsium tersebut rencananya akan mendanai pembangunan empat PG baru dan revitalisasi PG di Jawa. Konsorsium perbankan tersebut menganggarkan dana sebesar Rp10,2 triliun untuk revitalisasi 54 PG di Jawa dan membangun empat PG baru yang masing-masing berkapasitas 5.000 ton antara lain di Cikelet, Jawa Barat (Jabar) dan Benculuk Banyuwangi Jawa Timur (Jatim). "PG baru yang dikembangkan swasta, dananya benar-benar dari mereka. Sedangkan dana konsorsium akan merevitalisasi dan pembangunan PG milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN)," katanya. Ia menyatakan pengembangan pabrik baru serta revitalisasi PG diharapkan mampu mendukung swasembada gula nasional pada 2009 dengan total produksi mencapai 2,8 juta ton.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007