Kupang (ANTARA News) - Pengamat masalah Timor Leste, Florencio Mario Vieira, mengatakan keputusan memperpanjang misi PBB di Timor Leste lima tahun lagi mulai dari 2008-2013 diambil karena badan dunia itu tak menghendaki wilayah bekas provinsi ke-27 Indonesia itu menjadi negara yang gagal. "PBB akan terus memperpanjang misinya di Timor Leste dan kemungkinan kecil sekali untuk meninggalkan wilayah itu, karena mereka adalah aktor di balik kemerdekaan Timor Leste, sehingga tidak mau wilayah bekas koloni Portugis itu menjadi sebuah negara yang gagal," kata Vieira di Kupang, Selasa. Alumnus John Heinz III, School of Public Policy and Management, Carnegie Mellon University, AS, itu mengemukakan pandangannya berkaitan dengan perpanjangan misi PBB di Timor Leste hingga lima tahun ke depan mulai dari 2008-2013. Ia menilai Timor Leste meski sudah menjadi sebuah negara yang merdeka dan berdaulat, namun belum memiliki kedaulatan penuh yang tercermin dari "pendudukan" pasukan asing pimpinan Australia di negara kecil tersebut. Menurut dia, kehadiran pasukan PBB di Timor Leste hanya untuk menjamin jalannya pemerintahan koalisi Xanana-Horta-Lasama yang ditentang oleh kaum nasionalis-sosialis (Fretilin) yang anti neokolonialis-imperialis sampai pemerintahan ini berakhir 2012. Ketika Jose Ramos Horta terpilih menjadi Presiden Timor Leste, ia kemudian memainkan perannya untuk menggolkan Fernando Lasama de Araujo menjadi Ketua Parlemen Timor Leste dan menunjuk Xanana Gusmau sebagai Perdana Menteri. Namun, koalisi yang dibangun ini ditentang habis-habisan oleh Fretelin yang meraih suara terbanyak dalam pemilu parlemen karena tidak mendapat tempat dalam pemerintahan negara itu. Mario Vieira berpendapat PBB tidak akan mampu menyelesaikan persoalan di Timor Leste sekalipun mengerahkan seluruh pasukan asing untuk melakukan "pendudukan" atas negara kecil itu. "Biarkan orang Timor Leste menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa intervensi pihak asing. Apa bedanya dengan Timor Timor waktu masih diduduki pasukan Indonesia dengan saat ini oleh pasukan Australia? Karena itu, pasukan asing tidak akan menjamin stabilitas politik dan keamanan di Timor Leste," katanya. Menurut dia, PBB tidak akan pernah minggat dari Timor Leste karena mereka adalah aktor kemerdekaan Timor Leste, sehingga tidak mau Timor Leste jadi negara yang gagal. (*)

Copyright © ANTARA 2007