Amman (ANTARA News) - Delegasi dari 40 negara Arab dan Islam akan mengambil bagian dalam Konferensi Pemikiran Islam ke-14 yang dijadwalkan berlangsung di kota Laut Mati, Yordania selatan, mulai Rabu (5/9). Konferensi selama tiga hari itu akan membahas sejumlah masalah yang bertalian dengan dunia Islam. Tujuan konferensi itu untuk menyegarkan kembali ajaran-ajaran Islam menyangkut kerjasama, toleransi dan perdamaian, termasuk memberi pencerahan tentang kontribusi Muslim bagi peradaban internasional. Sementara itu, Konferensi Peradilan Islam dijadwalkan akan dimulai di ibukota Yordania pada Selasa. Sejumlah pakar dari dunia Islam turut menghadiri konferensi peradilan Islam tersebut. Menteri Kehakiman Arab Saudi, Dr. Abdullah Bin Muhammad Bin Ibrahim Al-Syeikh memimpin delegasi Arab Saudi untuk mengambil bagian dalam konferensi tersebut. "Konferensi Peradilan Islam ini merupakan pertama kali diadakan, yang akan mendiskusikan masalah-masalah penting yang bertalian dengan peradilan," kata Dr Ahmed Al-Hilal, ketua peradilan Yordania, seperti dikutip IINA. Konferensi akan memfokuskan pada masalah-masalah peradilan Islam seperti perkawinan usia dini, ijab-qabul lewat komunikasi modern, dan penggunaan bukti-bukti otentik modern seperti sidik jari, kata kantor berita Arab Saudi, SPA, mengutip Menteri Al-Syeikh. Di samping itu, persoalan-persoalan rumah tangga seperti perceraian, pencegahan tindakan kekerasan terhadap para istri, dan kontrasepsi juga tercakup dalam agenda konferensi itu. (*)

Copyright © ANTARA 2007