Sementara hasil dari laboratorium forensik, pelurunya sama yaitu 9 mm seperti kemarin. Namun untuk memastikan identik atau tidak, kita akan lakukan 'scientific investigation' dan uji balistik."
Jakarta (ANTARA News) - Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Roma Hutajulu mengatakan pihaknya akan melakukan uji balistik peluru yang ditemukan di ruangan anggota DPR dari Fraksi PAN dan Fraksi Partai Demokrat.

"Sementara hasil dari laboratorium forensik, pelurunya sama yaitu 9 mm seperti kemarin. Namun untuk memastikan identik atau tidak, kita akan lakukan 'scientific investigation' dan uji balistik," kata Roma dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan untuk peluru pembandingnya, apakah sama dan identik dengan kejadian peristiwa pada Senin (15/10).

Roma mengatakan Polri terima laporan bekas penembakan Gedung DPR pada Rabu pagi dari petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) bahwa ada penemuan bekas peluru nyasar di ruangan anggota Fraksi Partai Demokrat Vivi Sumantri Jayabaya di Gedung Nusantara I lantai 10 nomor 1008

Selain itu menurut dia, pada waktu yang bersamaan pihaknya juga mendapatkan laporan adanya l penemuan bekas peluru nyasar di ruangan anggota Fraksi PAN Totok Daryanto di Gedung Nusantara I lantai 20 nomor 2003.

"Itu ditemukan pertama kali tahunya kemarin sore tapi baru dilaporkan ke pamdal tadi pagi sekitar 10.30 WIB. Hampir bersamaan ditemukan ada bekas peluru nyasar di lantai 20 tepatnya di ruang kerja Totok Daryanto yaitu nomor 2003, yang ditemukan pertama kali oleh staf ahli," ujarnya.

Dia menjelaskan untuk di ruang kerja Vivi ditemukan ada bekas peluru nyasar yang tembus ke dinding tembok ruangan tersebut.

Sementara itu untuk di ruangan Totok, ketika membuka gorden ditemukan peluru nyasar di kaca dan mengenai tembok ruangan.

"Tadi kami telah mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP), tim sudah bekerja melakukan olah TKP, tim puslabfor juga sudah melaksanakannya olah TKP, dan sudah menemukan satu proyektil di lantai 10, ruang kerjanya Vivi," katanya.

Roma mengatakan mengapa kejadian itu baru dilaporkan karena dari Senin-Selasa (15-16 Oktober) kedua anggota DPR tersebut tidak di tempat dan baru diketahui ketika staf membuka gorden masing-masing lantai tersebut baru ditemukan bekas peluru nyasar.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018