Yogyakarta (ANTARA News) - Buntut kerusuhan seusai pertandingan sepakbola Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2007 Wilayah Timur antara tuan rumah PSIM melawan Persiba Balikpapan yang berakhir 2-2, Minggu sore, wasit dan asisten wasit serta tim Persiba hingga pukul 18.20 WIB masih tertahan di dalam Stadion Mandala Krida Yogyakarta. Mereka berada di ruang ganti pakaian Stadion Mandala Krida dalam pengamanan ketat petugas kepolisian, karena ratusan penonton yang marah masih menunggu di luar stadion. Sejumlah penonton tidak puas atas kepemimpinan wasit Jamaluddin dari Enrekang yang meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan, sesaat setelah salah seorang pemain PSIM melakukan tendangan bebas dan bola menyentuh pemain Persiba kemudian bergulir keluar lapangan di sisi kiri gawang Persiba. Penonton menilai wasit merugikan PSIM, karena dalam sisa waktu satu menit menjelang bubaran seharusnya wasit memberi tendangan sudut untuk PSIM. Penonton yang marah kemudian masuk ke lapangan dan menghajar wasit. Bahkan dua hakim garis yaitu Noor Rakhmad dan Tavip Dwi Handaya juga menjadi korban amukan penonton. Sejumlah petugas kepolisian dari Poltabes Yogyakarta dan Satbrimobda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) langsung melakukan pengamanan terhadap wasit dan dua hakim garis itu. Bahkan sempat terjadi pemukulan yang dilakukan petugas kepolisian terhadap beberapa penonton yang berada di lapangan. Para penonton yang semakin emosi karena dipukul polisi, kemudian meluapkan kemarahannya dengan mendatangi meja panitia pelaksana pertandingan dan meja inspektur pertandingan (IP). Sejumlah penonton sempat mengejar wasit hingga ke ruang ganti pakaian dan menghadangnya di luar ruangan, sehingga wasit dan dua hakim garis tertahan di dalam ruangan itu. Akibat dari insiden tersebut, tim Persiba Balikpapan juga tertahan di ruang ganti pakaian, dan belum diperbolehkan keluar oleh petugas, karena khawatir bisa terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Sementara itu, pelatih PSIM Yogyakarta Sofyan Hadi mengatakan sejak menit-menit awal pertandingan dirinya merasa pemainnya dicurangi wasit, karena banyak pelanggaran yang dilakukan pemain lawan, namun hanya dibiarkan oleh wasit.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007