Jakarta (ANTARA news) - Pemerintah pusat menetapkan Kota Bitung, Sulawesi Utara (Sulut), sebagai pusat perikanan Tuna atau "World Tuna Center", guna dijadikan salah satu pemasukan devisa bagi negara. "Ikan Tuna dari Bitung sudah menjadi salah satu ekspor andalan kebeberapa negara didunia, yang ikut membantu pertumbuhan ekonomi didaerah dan nasional," kata Menteri Kelautan dan Perikanan, Freddy Numberi, saat membuka pelaksanaan Sulut Expo 2007 di Semanggi Expo Jakarta, Sabtu. Dihadapan Gubernur Sulut, SH Sarundajang, dan beberapa pelaku bisnis, Numberi mengatakan, pemerintah pusat akan menetapkan "World Tuna Center" di Kota Bitung pada tahun 2008. Masyarakat Sulut sebaiknya memanfaatkan "World Tuna Center" di Kota Bitung, karena akan memberikan nilai tambah ekonomis guna membantu nelayan dalam kemudahan memasarkan hasilnya secara global. Apalagi perikanan tuna dari Sulut sudah menjangkau berbagai negara-negara besar dunia, seperti Eropa, Amerika Serikat, Taiwan, Jepang, Filipina dan sebagainya. Sementara Gubernur Sulut, SH Sarundajang mengatakan, kehadiran "World Tuna Center" tidak hanya merangsang masyarakat Sulut pada sektor perikanan, tetapi termotivasi untuk mengembangkan usaha sama disektor lainnya. Apalagi Pemerintah Propinsi (pemprop) Sulut telah membuka segala kemudahan tentang investasi didaerah, sehingga investor tidak hanya berharap pada satu atau potensi alam didaerah itu, tetapi melirik beberapa keunggulan lainnya untuk digarap secara baik. "World Tuna Center akan menjadi sumber potensi dunia yang ada di Sulut, dengan melirik juga potensi atau keunggulan lainnya," ungkap mantan Irjen Depdagri itu. Sementara itu, pelaksanaan Sulut Expo 2007 yang diikuti berbagai intansi dan pelaku usaha di Indonesia, akan menjadi media promosi tentang keunggulan Sulut dimata dunia, baik sektor perikanan, perdagangan dan pariwisata. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007