Kupang (ANTARA News) - Akademisi dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Dr Ahmad Atang, MSi berpendapat, hadirnya tim percepatan pembangunan Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam membantu gubernur memang diperlukan.

"Saya kira, hadirnya tim percepatan pembangunan dalam membantu gubernur memang diperlukan. Tim tersebut berada di luar struktur sehingga lebih bebas memotret program prioritas pemerintah," kata Ahmad Atang kepada Antara di Kupang, Kamis.

Dia mengemukakan pandangan itu, terkait pembentukan tim Gubernur untuk percepatan pembangunan NTT.

Untuk diketahui, untuk mempercepat pembangunan di NTT, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat membentuk tim Gubernur untuk percepatan pembangunan.

Tim percepatan pembangunan itu antara lain terdiri dari Prof Daniel Kameo, Direktur Program Pascasarjana UKAW Salatiga yang juga mantan Ketua Dewan Riset Daerah Provinsi Jawa Tengah.

Selain Rocky Pekudjawang, pelaku?pariwisata dan Pengurus Badan Promosi Pariwisata Daerah NTT, E. Samira Sungkar, mantan News Produser Metro TV yang juga mantan asisten produksi Global TV, Reny Rumlaklak, aktivis LSM CIS Timor, yang juga tenaga ahli Fraksi Nasdem DPR-RI.

Menurut Ahmad Atang, tim ini juga penting agar masukan tim percepatan lebih mudah diimplememtasikan oleh pemerintah daerah.

"Jadi hadirnya tim ini tidak harus diterjemahkan untuk mengambil alih kewenangan organisasi perangkat daerah, akan tetapi dengan adanya tim ini OPD terbantu untuk menterjamahkan program gubernur secara tepat, cepat dan terukur," tuturnya.

Dengan demikian, program kerja gubernur lima tahun ke depan dapat berjalan secara sistematis, terencana dan tidak bersifat parsial.

Dalam hubungan dengan itu, OPD juga harus merubah pola pikir?agar dapat menyatu dan seirama dengan ide, dan gagasan gubernur tentang percepatan pembangunan.

"Bagi saya ini langkah yang baik untuk memulai sesuatu yang baik untuk daerah ini," ujarnya.

"Saya mencermati gagasan gubernur sangat brilian sehingga harus dijembatani oleh tim percepatan agar ide tersebut bisa membumi demi kemajuan NTT," katanya, menambahkan.

Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018