Buenos Aires  (ANTARA News) - Biaya penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 telah dikurangi hingga 4,5 miliar dolar AS, namun panitia diminta untuk lebih melakukan penghematan lagi dalam dua tahun ke depan, kata CEO Olimpiade Tokyo Toshiro Muto, Senin.

Seperti dilaporkan Reuters, Muto mengatakan, Komite Olimpiade Internasional (IOC) berusaha untuk mengurangi anggaran dengan melakukan serangkaian inisatif terkait agenda 2020 dan menciptakan kewajaran baru dalam hal biaya.

Dua proyek IOC itu, "Agenda 2020" dan "New Norm", bertujuan untuk menyederhanakan pembiayaan Olimpiade, agar pesta olahraga sejagat itu nantinya lebih menarik bagi kota-kota yang ingin menjadi tuan rumah.

"Kami sudah bisa menghemat lagi 2,1 miliar dolar AS," kata Muto saat . mempresentasikan laporan ke IOC. "Kini total penghematan sudah 4,3 dolar AS."

"Dua agenda IOC itu juga memungkinkan panitia Tokyo 2020 menekan lagi peningkatan biaya. Kami telah bisa melewati fase persiapan detil," katanya.

Anggaran penyelenggaraan Olimpiade cederung meningkat dan lepas kendali dalam beberapa tahun belakangan setelah Jepang pada 2013 lalu terpilih sebagai tuan rumah Olimpiade 2020.

Kenaikan biaya itu menyebabkan kota lainnya yang berharap menjadi tuan rumah juga terdorong untuk melakukan hal yang sama, sehingga Roma, Hamburg dan Budapest mengundurkan diri dalam pencalonan untuk Olimpiade 2024.

Direktur eksekutif Olimpiade Christophe Dubi mengatakan bahwa yang perlu dihindari adalah pemborosan dan kemubaziran.

"Kita masih punya tahun depan dan setengah tahun lagi, dan kami akan secara sistematis melihat solusi-solusi yang masuk akal berdasarkan pengalaman dan sudut pandang ekonomi," katanya.

Total anggaran Olimpiade Tokyo, setelah direvisi, kini 12,6 miliar dolar AS, termasuk 5,6 miliar biaya penyelenggaraan.

Kontribusi IOC sekitar 1,7 dolar dalam bentuk tunai dan jasa untuk panitia.

Muto mengatakan, penghematan dilakukan dengan cara mempersingkat turnamen uji coba dan masa sewa, serta menekan biaya konstruksi.

"Biaya konstruksi sudah dikurangi, juga memperpendek periode penyewaan dan test event. Item-item lainnya seperti energi, telekomunikasi dan fasilitas dasar kontruksi juga memerlukan biaya besar, namun lewat negosiasi... spesifikasinya disusun ulang," kata Muto.

IOC menyambut upaya penghematan tersebut dengan mengatakan bahwa penghematan berikutnya tetap perlu dilakukan untuk memastikan anggaran Olimpiade seimbang dan bahkan menguntungkan bagi penyelenggara.

"Saya tahu anda akan terus melakukan penghematan hingga upacara penutupan, sehingga anggaranya seimbang atau bahkan surplus," kata John Coates, yang memimpin komisi koordinasi IOC di Tokyo.

Muto mengatakan, sebagian besar turnamen uji coba sudah dijadwalkan, sedangkan untuk cabang renang belum diputuskan tanggalnya.

"Masih finalisasi," katanya ketika ditanya soal turnamen uji coba untuk cabang renang.

Penyelesaian stadion akuatik, yang menjadi tempat cabang renang dan loncat indah, baru-baru ini tertunda hingga dua bulan namun panitia mengatakan bahwa stadion itu akan siap untuk Olimpiade pada Juli 2020.

Baca juga: Olimpiade Tokyo, dua atlet Indonesia terpilih ikut kampanye Toyota
Baca juga: Pemerintah fokus siapkan cabang olahraga Olimpiade 2020 Tokyo

 

Pewarta: T004
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2018