Jakarta (ANTARA News) - Honda Motor pada Rabu mengumumkan kesepakatan baru dengan Cruise, unit usaha kendaraan swakemudi di bawah General Motors, untuk mengembangkan teknologi kendaraan otonom, termasuk rencananya untuk memproduksi dalam skala besar.

Dalam kerja sama ini, Honda dan GM melalui Cruise akan mengembangkan kendaraan otonom yang dibuat khusus untuk melayani berbagai penggunaan dan diproduksi dalam volume tinggi untuk penyebaran global.

Dalam kesepakatan ini, Honda akan menginvestasikan sekitar 2 miliar atau sekitar Rp30,3 trilun dalam 12 tahun, bersama investasi dalam ekuitas senilai 750 juta dolar (Rp10,6 triliun), untuk Cruise.

Investasi ini, ditambah dengan suntikan dari SoftBank belum lama ini, membuat valuasi Cruise mencapai 14,6 miliar dolar atau sekira Rp212,36 triliun.

"Ini adalah langkah logis berikutnya di General Motors dan hubungan Honda, mengingat kerja bersama kami pada kendaraan listrik, dan integrasi erat kami dengan Cruise," kata Chairman dan CEO GM, Mary Barra.

Barra mengatakan, GM bersama Honda bisa menyediakan Cruise desain, rekayasa, dan keahlian manufaktur terbaik, serta jangkauan global untuk membuat Cruise sebagai pemimpin teknologi kendaraan otonom.

"Honda memilih untuk berkolaborasi dengan Cruise dan General Motors berdasarkan kepemimpinan mereka dalam teknologi kendaraan otonom dan listrik dan visi bersama kami tentang nol-emisi dan dunia tanpa-tabrakan," kata Wakil Presiden Eksekutif Honda, Seiji Kuraishi.

"Kemitraan Honda membuka jalan untuk skala besar dengan membawa kendaraan yang indah, efisien, dan dibangun khusus untuk jaringan kendaraan otonom bersama kami,” kata CEO Cruise, Kyle Vogt, menambahkan.

Baca juga: Honda AS tarik Accord dan Insight karena masalah software
Baca juga: Vespa Primavera 50th edisi terbatas siap dipasarkan di Indonesia
Baca juga: Mini Cooper S Countryman Sports yang asyik dikendarai (video)
Pewarta:
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018