Surabaya (ANTARA News) - Kejuaraan bulutangkis Indonesia Challenge 2007 di GOR Sudirman Surabaya sudah dimulai Selasa, namun rombongan pemain Malaysia yang berjumlah lebih dari 30 orang belum tiba di Surabaya sehingga dinyatakan kalah WO. Data yang diperoleh ANTARA News dari panitia penyelenggara menyebutkan, Malaysia mendaftarkan sebanyak 39 pebulutangkis dalam kejuaraan berhadiah total 15 ribu dolar AS ini. Jumlah itu merupakan yang terbesar diantara 13 negara asing lainnya yang menjadi peserta. Namun hingga pertandingan berlangsung, baru empat pemain yang sudah tiba di Surabaya dan selebihnya tidak datang. Akibat banyaknya pemain "Negeri Jiran" yang tidak hadir, sejumlah pertandingan di kelompok tunggal putra dan putri serta ganda putra yang sudah memulai babak penyisihan, berakhir dengan WO. Di tunggal putra, setidaknya ada 11 pemain Malaysia yang seharusnya bermain pada hari pertama ini. Sementara di tunggal putri terdapat dua pemain, termasuk unggulan kedua Anita Raj Kaur. Sementara empat pemain Malaysia yang datang dan sudah bertanding diantaranya Koe Seang Chew, Pei Wee Chung, Yu Kheng Teo, dan Ho Khek Mong. "Sampai saat ini, hanya empat pemain Malaysia yang datang. Selebihnya belum ada kejelasan," kata panitia bidang transportasi dan penjemputan pemain asing, Sucipto. Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Indonesia Challenge, Irwan Setiadi mengatakan, kesulitan mendapatkan tiket penerbangan ke Surabaya, menjadi alasan utama para pemain Malaysia tidak bisa datang. "Kami mendapat pemberitahuan lewat email dari ofisial Malaysia, kalau para pemainnya kesulitan dapat tiket pesawat. Mereka sudah berusaha, tapi memang tiket pesawat penuh," kata Irwan. Awalnya, Irwan sedikit tidak percaya dengan alasan ofisial Malaysia tersebut. Namun setelah mencari informasi dari sejumlah maskapai penerbangan, diketahui bahwa tiket pesawat dari Malaysia ke Indonesia memang penuh. Sekretaris Panpel Indonesia Challenge Eddyanto Sabarudin yang dikonfirmasi terpisah mengaku tidak terlalu percaya dengan alasan yang disampaikan ofisial Malaysia itu. "Alasan itu tidak masuk akal dan terkesan mendadak. Kejuaraan ini sudah diagendakan lama, sehingga seharusnya mereka juga melakukan persiapan, termasuk memesan tiket pesawat karena sudah menyatakan ikut," katanya. Ia menduga kasus pemukulan yang dilakukan polisi Malaysia terhadap pelatih karate Indonesia beberapa hari lalu, menjadi penyebab para pemain Malaysia secara mendadak batal datang ke Surabaya. Tapi apapun alasannya, Eddyanto Sabarudin menegaskan para pemain Malaysia yang mundur dari Indonesia Challenge akan terkena sanksi denda sebesar 250 dolar AS per orang sesuai ketentuan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF). "Secara umum, jalannya pertandingan tidak banyak terpengaruh dan berjalan sesuai jadwal," katanya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007