Jakarta (ANTARA News) - Sekjen Dewan Ketahanan Nasional (Wantanas) Letjen TNI Mohammad Yasin yang namanya juga disebut cocok menggantikan M Ma`ruf sebagai Menteri Dalam Negeri mengatakan keputusan untuk menetapkan Mendagri sepenuhnya merupakan hak prerogatif Presiden, sehingga keputusan itu tidak bisa dan tidak boleh diganggu gugat. M Yasin di Jakarta, Selasa, mengatakan sebenarnya ia enggan untuk berkomentar mengenai bursa calon Mendagri. Namun, katanya, adalah hak setiap orang untuk menyebut nama Mendagri baru. Mengenai adanya pihak yang menyebut namanya, Yasin mengatakan "Tapi itu hak mereka dan saya tidak mungkin melarang atau menolak". Yasin berterima kasih atas segala perhatian teman-temannya. khususnya para senior, ang telah mengadakan pertemuan-pertemuan dukungan bahkan doa bersama, maupun kepada yang berkomentar baik yang pro ataupun kontra. Namun, ia mengingatkan lagi bahwa keputusan untuk menetapkan Mendagri sepenuhnya merupakan hak prerogatif Presiden yang tidak bisa diganggu gugat. "Sedangkan semua orang tahu, Yasin adalah seorang prajurit aktif yang terikat sumpah, antara lain wajib 'taat kepada atasan dengan tidak membantah perintah atau putusan'," katanya. Pekan lalu Presiden mengatakan akan mengumumkan nama Mendagri definitif pada pekan ini. Selain M Yasin, nama lainnya yang disebut sebagai pengganti Maruf yang saat ini sedang sakit adalah Gubernur Jawa Tengah Mardiyanto, Sekjen Dewan Perwakilan Daerah (juga mantan Sekjen Depdagri) Siti Nurbaya dan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso. Namun Sutiyoso menilai peluang menggantikan posisi M. Ma`ruf tipis karena hingga Senin (28/8) belum ada komunikasi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait hal tersebut. Saat ini pihak yang mendukung Yasin antara lain kelompok loyalis SBY, kelompok yang beranggotakan para purnawirawan TNI satu angkatan dengan Presiden Yudhoyono. Ketua Loyalis SBY, Kolonel (purn) Gadillah mengatakan hendaknya menteri yang akan mendampingi Presiden adalah figur yang memiliki loyalitas. "Kita tidak mau menteri nantinya ada yang" menikam " dari belakang," kata Gadillah. Tokoh PB NU Salahuddin Wahid yang akrab dipanggil Gus Sholah juga menyatakan Yasin sangat cocok menjadi Mendagri, karena telah berpengalaman di lingkungan TNI dan yang bersangkutan telah dekat dan bekerja sama dengan Presiden. Yasin adalah teman seangkatan Presiden sewaktu di Akabri dan menjadi tim sukses Yudhoyono pada Pemilihan Presiden 2004 serta menjabat Deputi bidang Politik sewaktu Yudhoyono menjabat Menko Polkam, katanya. Dukungan kepada Yasin juga datang dari Sekjen Barisan Indonesia (Barindo), Endu Martono. Dukung Siti Nurbaya Sementara itu, anggota Fraksi PAN DPR yang juga Ketua Fraksi PAN MPR, Patrialis Akbar mendukung Siti Nurbaya karena dianggap sukses semasa menjadi Sekjen Depdagri. Ketua Umum DPP Front Komunitas Indonesia Satu, Julian Manurung, mengemukakan, "Siti Nurbaya merupakan sosok yang paling pantas menjabat Mendagri karena dia bukan orang baru di lingkungan Depdagri". Sedangkan pengamat politik CSIS, Indra Piliang, menilai Siti Nurbaya dinilai paling tepat menjadi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) menggantikan Mohammad Ma`ruf karena kapasitasnya melebihi calon lain yang namanya muncul ke permukaan. Namun Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo, menyatakan, Mardiyanto memang lebih merakyat dan sama-sama dari TNI, tetapi semua itu terseah Presiden dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang menentukan untuk memilih Mendagri. (*)

Copyright © ANTARA 2007