Depok (ANTARA News) - Santunan kematian bagi warga Kota Depok yang meninggal dunia akan segera direalisasikan mulai awal Ramadhan 1428 H atau pada pertengahan September mendatang. "Pemerintah Kota Depok menganggarkan dana Rp10 miliar pada APBD 2008 dan akan segera direalisasikan pada awal Ramadhan mendatang," kata Walikota Depok Nurmahmudi Ismail ketika menghadiri acara peringatan Isra` Mi`raj Nabi Muhammad SAW di Masjid Daarul Muttaqien, Kelurahan Depok Jaya, Pancoranmas, Kota Depok, Minggu. Hadir pada peringatan Isra` Mi`raj tersebut anggota DPRD Kota Depok, Camat Pancoranmas, dan Lurah Depok Jaya. Juga hadir mantan warga Kelurahan Depok Jaya yang saat ini menjadi anggota DPRD Sulawesi Tenggara, Andi Mansyur. Dikatakannya warga Kota Depok tidak perlu takut meninggal dunia, karena Pemkot Depok akan membayarkan santunan kematian. Ada atau tidak ada santunan kematian, kata dia, fitrah manusia akan meninggal dunia. Tidak ada manusia yang tidak meninggal dunia. "Bahkan, Raja Fir`aun yang mengaku dirinya sebagai Tuhan dan mengatakan tidak akan meninggal, kenyataannya juga meninggal dunia," katanya. Santunan kematian besarnya Rp2 juta untuk setiap jiwa warga Kota Depok yang meninggal dunia dan dimakamkan di wilayah Kota Depok. Program santunan kematian yang diluncurkan Walikota Depok tujuannya untuk menggerakkan tarbiyah dan meningkatkan keimanan di kalangan Warga Kota Depok serta untuk mengurangi perasaan berduka pada keluarga yang ditinggalkan. Pemkot Depok juga mengganggarkan dana Rp26 miliar pada APBD 2008 untuk pembangunan gedung dan operasional sekolah dasaar (SD), madrasah ibtidaiyah (MI) dan madrasah tsyanawiyah (MTs), tambahnya. Saat ini ada sebanyak 442 SD dan MI serta 192 SMP dan MTs. Anggaran bantuan pendidikan dari Pemkot Depok itu, kata dia, sebagai dana pendampingan dari dana bantuan operasional sekolah (BOS) dari pemerintah pusat yang pada tahun anggaran 2007 sebesar Rp46 miliar. "Bantuan dana dari Pemkot Depok itu dialokasikan untuk pembangunan gedung sekolah dan operasional sekolah. Saat ini sudah mulai ada hasilnya. Pada pelaksanaan ujian akhir nasional (UAN) MTs Mei lalu, hasil UAN MTs di Depok menduduki posisi ke-10 dari 26 kota dan kabupaten di Jawa Barat. Pada tahun ajaran sebelumnya, Depok berada di urutan terbawah," jelas dia. Dana warga Dijelaskan mantan Presidan DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, anggaran kematian dan anggaran bantuan sekolah berasal dari pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pajak. "Karena itu, dana santunan kematian dan dana bantuan pendidikan berasal dari warga Kota Depok yang saya kembalikan lagi kepada warga Kota Depok. Nurmahmudi tidak ingin korupsi. Dana dari bapak-bapak dan ibu-ibu semua saya kembalikan kepada bapak-bapak dan ibu-ibu semua dalam bentuk yang lebih bermanfaat," jelasnya. Sementara itu, Lurah Depok Jaya, Siswo, mengemukakan pada tahun anggaran 2007 Kelurahan Depok Jaya adalah pembayar pajak bumi dan bangunan (PBB) tertinggi di Kecamatan Pancoranmas dan tertinggi ketiga di Kota Depok. Di Kota Depok ada sebanyak 24 kelurahan dan 39 desa dari enam kecamatan, yakni Pancoranmas, Cimanggis, Sukmajaya, Beji, Sawangan, dan Limo. Namun, Siswo tidak menyebut berapa berapa nilai nomial PBB dari warga Kelurahan Depok Jaya maupun nilai nomial PBB se-Kecamatan Pancoranmas. (*)

Copyright © ANTARA 2007