Jakarta (ANTARA News) - Pelatih klub sepak bola Perseru Serui I Putu Gede Dwi Santoso menyebut, cedera penyerang andalannya Silvio Escobar menjadi salah satu sebab kekalahan skuatnya dari Bhayangkara FC di laga pekan ke-21 Liga 1 Indonesia, Rabu.  

Escobar, yang juga kapten Perseru, cedera di babak pertama saat menghadapi Bhayangkara dan digantikan oleh Arthur Barrios Bonai. 

"Situasi itu menjadi masalah di tim. Cedera Escobar menjadi salah satu penyebab permainan tim menurun," ujar I Putu Gede usai pertandingan di Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta, Rabu malam. 

Menurut pemain tim nasional Indonesia era tahun 2000-an tersebut, keberadaan Escobar sangat berpengaruh di Perseru terutama di lini serang. 

Sang pesepak bola asal Paraguay dianggap memiliki semangat juang yang bisa mempengaruhi mental pemain lain di skuat. 

"Setelah dia keluar lapangan, ciri khas serangan kami perlahan memudar. Apalagi kondisi Mazinho (sapaan Osmar Dos Santos Filho) juga tidak fit meski bermain di pertandingan tadi," tutur Putu. 

Sementara bek Perseru Kelvin Wopi memilih untuk menyoroti kinerja wasit berlisensi FIFA Oki Dwi Putra Senjaya yang memimpin laga tersebut. 

Kelvin kecewa dengan kinerja wasit yang dianggapnya beberapa kali tidak menganggap tindakan pemain Bhayangkara sebagai pelanggaran dan tidak mengeluarkan kartu untuk sikap pemain lawan yang dinilainya berlebihan. 

"Kepemimpinan wasit harus sportif. Ini Liga 1, bukan Liga 2 atau Liga 3. Tolong hal ini diperhatikan," kata bek kanan berusia 23 tahun tersebut. 

Adapun Bhayangkara FC menudukkan tamunya Perseru Serui dengan skor 1-0 pada pekan ke-21 Liga 1 Indonesia, Rabu, berkat gol tunggal penyerang berusia 38 tahun Herman Dzumafo di menit ke-54. 

Bagi Bhayangkara FC, hasil positif dari laga tersebut  menjadi kemenangan ketiga beruntun di Liga 1 setelah sebelumnya menaklukkan PSIS Semarang dan PSMS Medan.

Bhayangkara pun untuk sementara berada di posisi puncak klasemen Liga 1 dengan 35 poin dari 21 laga. Sementara Perseru bertengger di peringkat ke-16 atau di zona degradasi. 

 

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2018